Rabu, 16 November 2016

HP-KU YANG HAMPIR RAIB DAN ORANG BAIK



Ceritanya dua hari yang lalu ada kejadian yang membuatku cukup panik. HPku satu-satunya hampir saja raib. Bukan karena ada orang jail yang mengambilnya atau terjatuh di jalan, tapi karena kecerobohan saya . 

Jadi begini kronologi ceritanya,

Tanpa sadar saya tengah meninggalkan HP di sebuah masjid. Waktu itu sekitar pukul 13. 30, saya pergi ke masjid agung Annur kota Pare untuk menunaikan Sholat Dhuhur disana. Ambil air wudhu, sholat, dan beberes memakan waktu sekitar setengah jam. Karena pada jam 14. 00 saya ada kelas, maka saya harus bergegas pergi. 

Masih ingat sekali bahwa HP tersebut saya keluarkan untuk mengecek jam dan kubuat berkaca. Setelah selesai dipakai memang tidak langsung saya masukkan ke dalam tas. Saya letakkan HP di tiang besar yang berada di ruang masjid dekat dengan posisi saya sholat. Pikir saya tempat itu lebih cocok daripada diletakkan di lantai. Setelah itu saya sibuk melipat mukena. 

Nahasnya, saya langsung segera mencangklong tas dan pergi sambil membawa mukena untuk kukembalikan ke tempatnya. Saya tidak sadar kalau ternyata HP-ku belum masuk ke dalam tas. Saya langsung menuju ke tempat parkir, mengambil motor, lalu bergegas pergi.
Sampai di kelas saya masih belum ingat juga apa yang telah terjadi. Saya nikmati waktu 90 menit di kelas dengan penuh semangat. Tidak terasa 90 menit tengah berlalu. Kelas kuakhiri dan saya mulai panik. Ketika ingin mengeluarkan HP saya dari dalam tas tidak ada. Barulah saya sadar kalau HP masih di masjid, belum saya masukkan ke dalam tas. 

Berharap masih ada di tempat semula, kalau tidak ada semoga takmir masjid tengah menyimpannya. Sampai di depan pintu utama masjid saya berhenti sejenak. Ada papan peringatan yang sepertinya perlu saya baca. Semakin panik saja setelah membaca papan peringatan itu. Intinya, barang bawaan diminta untuk membawanya masuk dan ketika ada barang yang hilang bukan tanggung jawab pengurus masjid. Perlahan kulanjutkan langkah menuju tempa saya meletakkan HP tersebut. 

Cilukk…baaa…ternyata ia sudah raib. Bagaimanapun harus diikhlaskan karena saya juga tidak tahu siapa yang menemukanya. Dan memang ini karena kecerobohan saya. Berharap dan berdoa semoga yang menemukan adalah orang yang memang benar-benar membutuhkannya. Kiranya bisa berkah.

Meskipun berusaha untuk mengikhlaskanya, saya masih sedikit merasa kesal. Teringat dengan beberapa file penting tersimpan di HP itu. Saya meminta beberapa teman saya untuk mengirim SMS dan telephone ke nomor yang ada di HP saya, siapa tahu ada jawaban. 

Keesokan harinya, setelah selesai mengajar teman saya menghampiriku. Ia mengatakan kalau ada balasan dari nomor baru yang memberitahukan bahwa ia telah menemukan HP saya. Benar-benar tidak kuduga sebelumnya. Saya meminjam HP teman saya untuk menghubunginya. Setelah babibu, akhirnya saya diminta untuk menemuinya di masjid lagi. Saya mengajak salah seorang teman kesana. Kami mencari orang tersebut dan akhirnya kami bisa bertemu. 

“Benar ini HP-nya, Mbak? Saya kemarin menemukanya di dalam masjid.”.

“Benar sekali, Pak. Itu HP saya yang kemarin tertinggal disana." 

Beliau langsung menyerahkan HP itu dan tak lupa saya mengucapkan terima kasih banyak dengannya. 

"Terima kasih banyak Pak sudah menyimpanya, saya kira sudah hilang."

Sungguh beliau sangat baik. Sebagai rasa terima kasih, saya memberinya uang yang tengah saya siapkan waktu itu sebagai imbalanya. Beliau tidak mau menerimanya. 

Sepertinya ia segera ada urusan yang harus dikerjakan ketika itu, sehingga belum sempat kami berbincang lebih jauh dengannya, ia segera bergegas pergi. Sebelum pergi, kami bersalaman dan kuucapkan terima kasih yang terakhir kalinya. 

Pare, 16 November 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

UJIAN KESABARAN: RESEP SEMBUH PENDERITA HIPERTIROID

Oleh: Eka Sutarmi Periksa rutin ke dokter saya lakoni sejak saya mengetahui penyakit tiroid yang menyerang organ tubuh saya. Tepatnya 6 Ju...