Selasa, 01 November 2016

Hadir di Pesta Buku Tulungagung




Penerbit Gramedia kembali menghelat bazaar buku murah di Tulungagung. Sayangnya untuk beberapa waktu yang lalu saya belum berkesempatan untuk hadir disana. Kali ini tidak boleh terlewatkan. Hari Minggu (30/10), saya janjian sama teman di Tulungagung untuk pergi bersama. Kebetulan sekali ia ternyata juga mengajak temannya kesana di hari itu. Akhirnya kami sepakat berangkat bersama-sama.

Teman-teman di kursus sebenarnya mengadakan acara di Hari Minggu itu. Saya sebenarnya tidak enak juga untuk tidak ikut. Setelah saya pikir-pikir lagi, saya memutuskan untuk tidak ikut. Kenapa saya lebih memilih untuk ke Bazaar? Meskipun jangka waktu bazaarnya kurang lebih satu minggu, saya tidak bisa izin begitu saja ketika hari aktif mengajar. Hari Sabtu atau Minggu sepertinya jadi opsi terbaik. 

Sedangkan kalau tidak pergi di Hari Minggu, kesempatan lainnya di Minggu depan yang merupakan hari terakhir bazaar itu digelar. Kalau sudah hari terakhir, pasti koleksi bukunya sudah berkurang banyak. Belum lagi kalau di hari tersebut tetiba ada sesuatu yang membuat saya tidak bisa pergi? Oh, no …

Pukul 08. 00 saya berangkat dari Kediri. Sekitar satu setengah jam perjalanan saya tempuh dari Kediri menuju Tulungagung. Pukul 09. 30 saya sampai di rumah teman. Saya tidak lama bersinggah di rumahnya. Karena ia sudah bersiap, segera kami berangkat. Lokasi yang kami tuju adalah Balai Rakyat Tulungagung yang berada tepat bersebelahan dengan alun-alun. Tidak sampai 15 menit untuk menuju lokasi.

Karena di hari Minggu, suasana di alun-alun terlihat ramai, begitu juga setelah kami memasuki halaman gedung Balai Rakyat. Kendaraan sudah berjajar rapi dan memenuhi area parkir. Ternyata setelah memasui ruangan, pengunjungnya memang sangat banyak, mulai dari anak-anak hingga dewasa.



Berbagai macam buku di sediakan, ada buku anak-anak, novel, inspirasi, dll yang harga bukunya dibandrol dari harga 5.000. Seperti pengalaman menghadiri event pameran buku sebelumnya, bahwa kunci harus jeli memilih. Sepertinya waktu tiga jam terasa sangat singkat waktu itu. Memilah-milah tumpukan buku lalu berpindah dari satu tempat ke tempat yang lainya untuk mencari buku-buku yang cocok di hati.

Setelah berpindah dari satu tempat ke tempat lain, sayapun akhirnya tergiur untuk membeli beberapa buku. Salah satu alasan utamanya memang harganya yang miring. Dan tentu saja saya tertarik untuk membacanya.

Berikut adalah buku-buku yang saya beli dari pameran buku kemarin. Jumlahnya ada lima buah buku dengan total harga 132. 000.


Buku berjudul “Kamu Indonesia Banget Kalau …” karya Berit Renser (menarik perhatian saya. Saya masih ingat sekali pernah Berit Renser diundang dalam acara kick andy beserta beberapa orang bule lainya yang sudah lama tinggal di Indonesia. Buku ini juga ditunjukkan waktu itu. Berit Renser menuliskan pengalamannya saat tinggal di Indonesia. Saya tergiur untuk membaca kisah uniknya ketika ia berada di bumi Indonesia yang budayanya sangat bertolak belakang dengan negara asalnya, Estonia. Buku ini dibandrol dengan harga 14. 000.



Selanjutnya adalah buku biografi Gus Dur, yang berjudul “Gus Dur Santri Par Excellence”. Buku menarik ini harganya 10. 000 dengan ketebalan yang cukup lumayan, 300 halaman lebih. Saya tertarik membacanya karena di dalamnya berisikan kumpulan artikel dari penulis berbeda yang menuliskan tentang sosok Gus Dur. Mirip dengan buku antologi. Hampir semua artikel di dalamnya pernah dimuat di Kompas. Sebelum saya beli, saya baca sekilas dan bahasanya memang mudah dipahami. Akhirnya kuputuskan untuk membelinya. 


Buku yang ketiga berjudul Zaid bin Tsabit (Biografi sekretaris Nabi). Saya penasaran saja untuk membaca buku ini. Harganya 44. 000. 


Dua buku yang lainya berupa novel. Pertama novel super tebal yang hanya dibandrol 10. 000 berjudul “Kancing yang Terlepas”. 


Kedua, novel berjudul “dan hujan pun berhenti …” Jujur, pertama kali melihat buku ini saya langsung tergiur. Saya suka dengan desain sampulnya, hehe. Novel ini harganya 54. 000.



Setelah buku berada di tangan, kami mengantri terlebih dahulu untuk membayar. Antrianya cukup panjang. Setelah membayar, bukupun siap dibawa pulang dan bisa segera dinikmati. 

Memang buku-buku yang dipamerkan disana bukan buku new release. Karena belum pernah membaca buku tersebut, kiranya buku lamapun tidak jadi soal. Buku lamapun akan menjadi buku baru terutama bagi saya yang belum pernah membacanya.

Pare, 01-10-2016

2 komentar:

  1. Wow, suatu yang sangat menyenangkan ketika dapat pergi ke pesta buku. Meski jarak tempuh Pare -Tulungagung sangat lumayan, tapi hal ini tak membuat keinginan dibatalkan.

    Salam kenal dan salam hormat, Bu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. He he iya Mba Lisa, karena saya sudah niatkan sebelumnya. Terima kasih telah berkenan berkunjung dan salam kenal juga. Wahh tulisan di blogny Mb Lisa kereeenn

      Hapus

UJIAN KESABARAN: RESEP SEMBUH PENDERITA HIPERTIROID

Oleh: Eka Sutarmi Periksa rutin ke dokter saya lakoni sejak saya mengetahui penyakit tiroid yang menyerang organ tubuh saya. Tepatnya 6 Ju...