Jumat, 24 Juli 2020

MY PREGNANCY STORY

Oleh: Eka Sutarmi
Setelah mengalami keguguran pada kehamilan pertama, rasa was-was terhadap kesehatan janin selalu menghantui pikiran sewaktu-waktu. Namun, berusaha untuk menjaga pola hidup sehat dan senantiasa berpikir positif terhadap kesehatan dan perkembangan janin senantiasa saya tanamkan.
Pada trisemester pertama kehamilan, keluhan demi keluhan memang seringkali saya rasakan. Periksa pertama ke puskesmas, HB dan lingkar lengan saya kurang memenuhi kriteria normal. Tablet tambah darah yang disarankan oleh bidan rutin saya minum dan mengonsumsi makanan bergizi yang bisa menambah kadar HB juga rutin saya lakukan. Syukurlah, setelah dua kali dicek lab, HB saya sudah normal.
Selain kurangnya kadar HB dan lingkar lengan, di semester pertama saya juga sering gemetar, terkadang hingga seperti terkena parkinson. Tapi alhamdulillah, lama-kelamaan keluhan itu tanpa saya sadari hilang dengan sendirinya.
Untuk trisemester kedua dan ketiga ini, alhamdulillah tidak ada keluhan yang saya rasakan. Hanya saja ketika terlalu banyak bergerak atau duduk, kedua kaki saya gampang bengkak.
Mulai awal kehamilan hingga saat ini, saya mendapatkan jatah gizi dari puskesmas. Gizi ini diperuntukkan bagi siapa yang memiliki berat badan dan lingkar lengkar lengan di bawah rata-rata waktu pertama periksa kehamilan. Gizi yang diberikan berupa susu hamil dan biskuit. Saya pun tidak menyia-nyiakan bantuan gizi ini. Susu saya minum rutin dan biskuit sedikit demi sedikit saya buat ngemil. Meskipun saya kurang suka ngemil yang manis-manis, tapi demi kesehatan janin saya paksakan.
Setiap kali periksa berat badan saya semakin meningkat. Senang rasanya. Semoga ini pertanda baik untuk perkembangan janin dalam kandungan saya.
Kehamilan saya kini sudah memasuki usia 7 bulan. Pergerakan janin sudah semakin kuat saya rasakan.
Saya dan suami semakin antusias menyaksikan perkembnagannya lewat USG. Usia kandungan 3 bulan sebenarnya sudah saya USG di puskesmas. Namun karena fasiitas yang kurang canggih, hasilnya pun tidak maksimal. Selain itu, yang menangani juga bukan dokter spesialis, jadi kurang detil saat menjelaskan. Diberitahu mengenai berat janin dan usia kandungan yang sudah sesuai, ada rasa bahagia tersendiri.
Beberapa minggu yang lalu, saya dan suami memutuskan untuk pergi ke dokter spesialis di Trenggalek. Karena kalau periksa ke RSUD harus mengantri berjam-jam, kami memutuskan periksa ke tempat prakteknya langsung.
Sesuai  rekomendasi dari teman-teman, saya periksa ke Dr. Indri Hapsari yang ada di Surodakan Trenggalek. Sebelumnya saya sudah mendaftar lewat WA untuk shift sore. Berangkat dari rumah pukul  17.00 dan sampai di sana pukul 19.00. Terlihat kursi antrian sudah hampir terpenuhi, tinggal tersisa beberapa saja.
Sampai di sana, saya langsung menuju pendaftaran. Tidak berselang lama setelah menunggu, saya dipanggil. Saya mengajak suami ke ruangan untuk bersama-sama menyaksikan perkembangan dede bayi dalam kandungan.
Subhanallah. Seketika kalimat tersebut terucap secara spontan menyaksikan gerakan yang begitu aktif si janin. Dokter menjelaskan sedemikian rupa mengenai kondisi dan perkembangan janin. Alhamdulillah kondisi janin sehat dan perkembangannya juga baik. Ya Allah, sungguh besar nikmat dan karunuia yang engkau limpahkan kepada kami.
Besar harapan untuk kelahiran buah hati kami, semoga semoga persalinan nantinya berjalan dengan lancar, semoga ibu dan bayi sehat. Aamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

UJIAN KESABARAN: RESEP SEMBUH PENDERITA HIPERTIROID

Oleh: Eka Sutarmi Periksa rutin ke dokter saya lakoni sejak saya mengetahui penyakit tiroid yang menyerang organ tubuh saya. Tepatnya 6 Ju...