Tepat berada
di belakang asrama sekolah, ada ladang berumput yang cukup luas. Biasannya
seorang penggembala dengan sapi peliharaannya di tempat itu. Setiap hari saya
melihatnya, penggembala yang menghabiskan waktunya disitu. Sapi peliharaanya
bisa memakan rerumputan di ladang tersebut dengan puas. Uniknya, Si penggembala
sapi tak membawa sapinya pulang ke rumah, dibiarkan disitu saja. Sepertinya
tidak disediakan kandang di rumah.
Dengan
adanya ladang rumput tersebut, si pemilik hewan
ternak tak perlu repot-repot memikul rumput dari ladang ke rumahnya. Berbeda
sekali dengan orang-orang yang punya hewan ternak di tempat saya. Contoh
kecilnya Bapak saya yang punya ternak kambing di rumah, ia bahkan tidak pernah
menggembala kambingnya di luar. Jadi, Bapak harus memikul rumput dari sawah
atau ladang untuk kambing-kambingnya di kandang.
Selain di
belakang asrama, juga masih banyak hamparan padang rumput lainya yang
membentang hijau alami, dan saya sering menjumpainya. Tak jarang di
tempat-tempat tersebut, hewan ternak seperti sapi, kambing, kerbau di biarkan
begitu saja. Uniknya lagi, masih banyak juga burung bangau putih, serta burung
jalak yang bersinggah di punggung kerbau atau sapi yang digembala di situ.
Setiap kali melihat suasana begitu, selalu muncul romantika tersendiri … he he
he, kaya jaman era berapa gitu ….
Dengan busana ala koboi, sepatu boat, memakai celana panjang, bersarung dibawah lutut, pakai kaos oblong dan dilapisi baju panjang tidak berkancing, lalu memakai topi koboi, terlihat begitu telaten menggembala sapinya. Dalam
gambar diatas adalah suasana yang tampak ketika seorang penggembala
sedang bersama ketiga sapi peliharaanya yang berada tepat di belakang
asrama.
Sudah lama tidak turun hujan, jadi ladang berumput tidak sehijau dari biasannya. Namun, jika dilihat dari dekat, masih ada rumput-rumput yang tumbuh disitu. Karena gambar saya ambil lewat lantai atas, jadi tidak terlalu terlihat rumput hijaunya.
Diambil dari
catatan facebbok
Thailand,
08.03.2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar