Sesuai
dengan rencana malam sebelumnya bahwa Hari Jum’at kami memutuskan untuk pergi
ke Kim Yong Market. Konon disana banyak barang-barang yang dijual dengan harga murah.
Tentunya kami pergi kesana untuk berburu barang murah. Hari itu saya izin lagi untuk tidak masuk sekolah.
Kami
berdua berangkat seorang diri, tidak ada yang mengantar. Malah kalau ada yang
mengantar nantinya tidak enak, misal harus menunggu lama, dll. He he lagian memang tidak ada orang yang
ngantar di hari itu. Sebelumnya kami pernah pergi kesana, sehendaknya sedikit
tahu tentang tempat tersebut, meskipun belum tahu sepenuhnya. Pokoknya jalan
saja di area tersebut, mungkin akan ketemu dengan sendirinya tempat-tempat yang
kami cari. Capek sudah jadi konsekuensi kami berdua, karena tidak sekali
jalan langsung ketemu. Bahkan, kami tidak sadar jika telah beberapa kali kami
lewat di tempat yang sama. Harus pusing (putar) lagi, jalan
lagi, sesekali juga bertanya jika memang sudah benar-benar tidak tahu jalan.
Pagi
itu, kami berangkat dari asrama sekitar pukul sepuluh lebih. Sebenarnya ingin
berangkat sore, tapi takut pulang terlalu malam. Berjalan sekitar lima
menit untuk menuju dekat jalan raya. Disitulah kami menunggu angkot lewat.
Angkutan umum yang rutenya lewat Kim Yong Market adalah Songthaew. Songthaew sendiri
adalah angkutan umum di Thailand, semacam mobil pick up yang bagian belakangnya dimodifikasi, diberi atap dan dipasangi bangku panjang di sisi kanan dan
kirinya. Saya sudah tanya ke teman saya sebelum berangkat, bahwa ongkos kesana
13 baht per orang dan disarankan untuk membayar uang pas saja.
Di
bawah pohon rindang kami menunggu Songthaew lewat. Tidak lama kemudian, Songthaew berwarna biru terlihat dari kejauhan. Segera saya
melambaikan tangan sebagai tanda meminta sopir untuk menghentikan angkutannya.
Setelah berhenti, langsung saja kami naik dan mengambil posisi duduk. Tidak
terlalu banyak penumpang yang naik waktu itu, sehingga tempatnya sedikit
longgar. Seringkali banyak angkutan tersebut yang sampai mengangkut banyak penumpang,
sehingga banyak tidak dapat tempat duduk, kan berbahaya kalau sampai ada yang
naik dibagian luar. Tapi kali ini kami masih kebagian tempat duduk, berhubung
penumpangnya tidak terlalu banyak.
Ketika
naik sepeda motor bersama teman saya ke pasar tersebut tidak terlalu jauh, tapi
saya masih belum tahu persis jika naik angkot ini turunya dimana. Karena teman
saya ngikut saya, jadi saya merasa bertanggung jawab atas perjalanan kali ini.
“Bagiamana sopir tahu ya Mbk, kalau kita nanti turun di Kim yong, tadi kan
langsung naik, tidak ngomong sopirnya dulu kalau mau pergi ke Kim yong.” Teman
saya tidak terlalu menanggapi lebih atas kekhawatiran yang saya rasakan, karena
memang ia tidak tahu.
Saya perhatikan saja setiap penumpang yang ingin turun,
mereka juga tidak ngomong dulu ke sopirnya akan turun dimana, bagaimana bisa
tahu. Aksi saya berhasil, ternyata unik juga, dan memang baru saya ketahui kali
ini. Di beberapa titik ada tombol berwarna merah, jadi setiap penumpang yang
ingin turun tinggal pencet tombol merah yang ada di dekatnya, maka Songthaew
akan segera berhenti. Sebelumnya tidak saya perhatikan jika ada beberapa bel
yang terpasang di beberapa titik.
Ada
yang saya khawatirkan lagi karena saya tidak tahu kami harus turun di sebelah
mana untuk bisa ke Kim Yong market. “Apa saya tanya orang disebelah saya ini
ya,” gumam saya dalam hati. Semoga saja orang yang duduk di sebelahku ini
dengan senang hati menjawab pertanyaan saya.
“Korthod kha, Kim Yong market dai
mai, kha?” Sebagai pertanyaan pembuka, saya bertanya dengan tujuan memastikan
bahwa Songthaew yang sedang kami naiki ini lewat Kim Yong market (Permisi,
pergi ke Kim Yong market bisa?).
“Kha, dai.” (ya, bisa).
“Chan mai ruu,” (Saya
tidak tahu), saya bilang kepada beliau kalau saya benar-benar tidak tahu.
“Khun, ma cak nai?” (Kamu berasal dari mana?),
“Ma cak Indo, kha” (Saya dari
Indo), jawabku. Hmm, barulah saya
lega karena maksud dan tujuan dari pertanyaan saya terjawab juga. Berharap
saja, ia mau memberitahu ketika sudah sampai di tempat. Tepat sekali, setelah
sampai , ia pencetkan bel lalu meminta kami untuk turun. Sayapun mengucapkan
terima kasih kepadanya.
Petualangan
dimulai …jreng….jreng.
Dasarnya
kami memang belum tahu area disini, jadi masing bingung memulai jalannya
dari mana, Saya meminta teman saya untuk jalan duluan, saya yang ngikutin di
belakangnya. Pokoknya saya ikut teman,
mau pergi dimana dulu, karena ia baru saja pergi kesini.
Kami
menyebrang jalan terlebih dahulu, karena pintu masuk pasar yang pertama di
sebelah kanan jalan.
Pasar yang terletak di pusat kota hat Yai ini memang sangat ramai. Lokasinya berada di jalan Sang Aretit Rd, Hat Yai, Hat Yai
District, Songkhla.
Pemandangan yang ramai-sesak seraya
menyambut kedatangan kami. Terlihat di Kim Yong Market bagian depan, sepanjang
jalan berderet toko-toko dan juga pedagang kaki lima yang menjual aneka
pakaian, makanan, buah-buahan, cenderamata, dll. Tampak juga disitu lapak-lapak
penjual untaian bunga nan rapi dan indah, rupannya bunga tersebut untuk
perlengkapan sembahyang umat Budha.
Salah
satu lapak penjual aneka tas yang kami datangi terlebih dahulu. Cukup lama kami
pilih-pilih, dan tawar-menawar disitu, bingung juga untuk pilih yang mana
karena terlalu banyak model pilihannya. Katanya, ia ingin membelikan tas Ibunya untuk dibuat tempat mukena saat pergi ke Masjid atau Yasinan, jadi
dipilh yang sekiranya cocok untuk kaum ibu. Akhirnya pilihan kami jatuh dengan
pilihan tas bergambar owl. Pilihan
teman saya jauh lebih mahal daripada punya saya, memang modelnya lebih
bagus. Tas yang saya pilih seharga 150 baht sementara tas teman saya harganya
200 baht.
Perjalanan
yang penuh teka-teki berlanjut, kami berhenti di sebuah toko yang menjual
macam-macam souvenir beraneka gambar gajah. Disitu hanya lihat-lihat saja
karena harganya lumayan mahal, yang biasannya dilapak harga barang 60 baht, disini
sampai 100 baht.
Jika
ingin membeli souvenir, teman saya sudah pernah membeli di lapak depan Lee
Garden, disitu banyak pilihannya dan dijual dengan harga yang cukup murah. Saya
ngikut teman saya. Ia ingat kalau letaknya berdekatan dengan McDonald’s. Kami
sama-sama mencari bangunan yang berlabel McDonald’s. Menyusuri jalan lurus
saja, ternyata nihil.
Kami balik arah, lalau kemana? Disitu ada seseorang yang kiranya bisa kita tanya untuk cari tahu lokasi McDonald’s, meskipun sebenarnya kami tidak kesitu he he. Bahasa yang ia gunakan saat kami bertanya terlalu membingungkan karena kami tidak paham, namun dengan bantuan gerakan tangan yang mengarahkan kemana kami harus pergi, kami bisa paham. Ya, untuk menuju Mc Donald’s, kami diarahkan untuk menyebrang jalan, lalu belok kiri, maka akan terlihat bangunan McDonald’s yang menjulang tinggi. Kami berhasil menemukannya.
Untuk ke Lee Garden, kami tinggal ambil jalur belok kiri yang tempatnya tepat disamping McDonald’s. Bukan juga kami ingin pergi ke Lee Garden, itu sekedar untuk clue saja.
Tepat di depan Lee Garden ada cukup banyak lapak yang menjual aneka souvenir, pakaian, makanan, dll, kesitulah tujuan kami. Karena teman saya pernah kesana, jadi langsung menuju ke lapak yang sebelumnya pernah ia datangi. Disitu daganganya lebih lengkap, penjualnya juga ramah. Sambil pilih-pilih, sesekali kami juga menanyakan harganya, karena tidak disertakan label harga. Dilapak tersebut kami berdua membeli beberapa gantungan kunci bergambar gajah dan beberapa hiasan dinding bertemakan Thailand. Gantungan kunci yang kami beli berharga 60 baht setiap paknya, berisi lima buah. Sedangkan hiasan dindingnya dibandrol dengan harga 90 baht. Termasuk murah memang, sempat ada teman saya yang pernah beli hiasan dinding yang sama katanya harganya sampai 130 baht.
Melangkah pasti menysuri jalanan untuk menemukan tempat yang ingin kami tuju, ternyata salah jalan he he
Kami balik arah, lalau kemana? Disitu ada seseorang yang kiranya bisa kita tanya untuk cari tahu lokasi McDonald’s, meskipun sebenarnya kami tidak kesitu he he. Bahasa yang ia gunakan saat kami bertanya terlalu membingungkan karena kami tidak paham, namun dengan bantuan gerakan tangan yang mengarahkan kemana kami harus pergi, kami bisa paham. Ya, untuk menuju Mc Donald’s, kami diarahkan untuk menyebrang jalan, lalu belok kiri, maka akan terlihat bangunan McDonald’s yang menjulang tinggi. Kami berhasil menemukannya.
Akhirnya kami temukan lokas McDonald's yang dijadikan patokan menuju Lee Garden
Untuk ke Lee Garden, kami tinggal ambil jalur belok kiri yang tempatnya tepat disamping McDonald’s. Bukan juga kami ingin pergi ke Lee Garden, itu sekedar untuk clue saja.
Lee Garden tepat bersebelaham dengan McDonalds Hat Yai
Tepat di depan Lee Garden ada cukup banyak lapak yang menjual aneka souvenir, pakaian, makanan, dll, kesitulah tujuan kami. Karena teman saya pernah kesana, jadi langsung menuju ke lapak yang sebelumnya pernah ia datangi. Disitu daganganya lebih lengkap, penjualnya juga ramah. Sambil pilih-pilih, sesekali kami juga menanyakan harganya, karena tidak disertakan label harga. Dilapak tersebut kami berdua membeli beberapa gantungan kunci bergambar gajah dan beberapa hiasan dinding bertemakan Thailand. Gantungan kunci yang kami beli berharga 60 baht setiap paknya, berisi lima buah. Sedangkan hiasan dindingnya dibandrol dengan harga 90 baht. Termasuk murah memang, sempat ada teman saya yang pernah beli hiasan dinding yang sama katanya harganya sampai 130 baht.
Setelah
selesai, selanjutnya kami berencana menuju Hat Yai Plaza yang letaknya cukup
jauh dari situ. Untuk ke Hat Yai Plaza, kami harus kembali ke jalan semula atau
ke tempat saat turun dari Songthaew. Dari situ kami tinggal mengambil jalan
lurus ke arah timur, cukup jauh juga.
Meninggalkan Lee Garden untuk menuju ke Hat Yai Plaza
Bangunan
yang menjulang tinggi, padatnya kendaraan lewat, banyaknya jalan bercabang,
membuat kami sedikit kesulitan menemukan jalan keluar. Sudah jalan terlalu
jauh, eh ternyata baru sadar kalau salah
jalan. Balik lagi dan mengambil jalur yang berbeda, ternyata bukan lagi. He he he Thowaf dulu. Karena sudah lelah
bolak-balik terus, kami bertanya kepada
salah satu penjual akan keberadaan Hat Yai Plaza. Lagi-lagi bahasanya terlalu
sulit dipahami, namun gerakan tangannya yang menunjuk ke arah jalan yang harus
kami lewati membuat kami sedikit paham maksud pembicaraanya. Kami mengambil
jalan sesuai yang ia katakan. Hotel Hat Yai adalah salah satu tanda yang saya perhatikan
setelah sampai di jalan utama. Sambil lihat kanan kiri terlihat juga bangunan
hotel tersebut dari kejauhan. Melangkahkan kaki yang mulai lelah di sepanjang
trotoar, pada akhirnya ketemu juga. Kalau sudah melihat Hotel, maka tinggal
lurus saja.
Menuju Hat Yai Plaza
Disini kami bertujuan untuk berburu kaos Thailand. Konon disini banyak lapak yang menjualnya. Dari luar terlihat tidak begitu ramai, setelah masuk, sangat ramai para penjual dan pembeli.
Penampakan para penjual dan pembeli di Hat Yai Plaza
Saya baru pertama kalinya ke tempat ini, namun teman saya sudah pernah kesini sebelumnya. Dari satu penjual ke penjual lainnya kami datangi untuk mencari barang yang cocok di hati, bagus dan murah, he he. Tapi, rata-rata harganya sudah standard, tidak ada yang menawarkan lebih mahal, bahkan memang sudah dibuat harga pas. Dari Hat Yai Plaza, kami membeli beberapa kaos. Semua ukuran dibandrol dengan harga 100 Baht. Sekiranya sudah dijelajahi semua lapak yang ada di Plaza, kami menuju ke ruang tunggu yang ada di depan untuk istirahat sebentar melepas lelah.
Sambil
membawa barang-barang yang telah kami beli, kami kembali lagi menyusuri jalan
menuju Kim Yong Market yang lumayan jauh.
Sesampainya
kami, dicarilah penjual es yang ada di sekitar Kim Yong Market. Sepanjang
penjual es yang ada, benar-benar tidak ada penjual es yang memakai jilbab.
Akhirnya kami menemukan penjual es tidak berjilbab menempelkan label halal di
rombongnya. Sempat tidak percaya sebelumnya karena saya lihat ada pembeli bule
disitu. Eh ternyata meskipun bule
terobsesi dengan menuman berlabel halal juga, he he. Kedai tersebut menjual macam-macam teh, ada teh hijau
atau Cha Khiaw, es teh atau Cha yen. teh berasa coklat, dll. Kami berdua memilih
Cha yen saja. Sambil istirahat, sebagian minuman kami tenggak di tempat.
Selanjutnya,
jelajah kembali untuk mencari tempat Sholat. Waktu sudah menunjukkan pukul 13.
30. Setelah berusaha mencari tidak ketemu, jurus paling ampuh adalah bertanya. Yeaahh, setidaknya mengikuti aturan
mainnya “malu bertanya sesat di jalan”. Untungnya
kami bertanya dengan orang yang pas, jadi bisa memberikan informasi yang kami
perlukan. Tempat Sholat berada di Kim Yong market lantai dua. Lalu, kami naik
untuk mencari tempat Sholat. Bingung lagi, karena Mushola tidak juga kami
temukan. Ada orang baik hatimau mengantar kami ke tempat Sholat setelah saya
bertanya khong lammat yang kesekian
kalinya.
Saya
tunggu barang, sementara teman saya Sholat terlebih dahulu. Bergantian.
Meskipun tempatnya sempit dan harus antri, tapi bersih, mukenanya tidak bau.
Setelah Sholat, wajah berasa segar kembali yang semula wajah kami serasa habis
lari marathon.
Petualangan
masih berlanjut. karena semua area Kim Yong Market belum dijelajahi, seperti
tempat jajanan, aksesoris, dll. Jalan lagi, jalan lagi. Di tempat menjual
jajanan, kami membeli beberapa bubuk teh Thailand, jajanan dari ikan, dan
coklat. Saya juga membelikan jajanan untuk anak Achan di sekolah. Sebagian
jajan yang kami beli, tidak dibawa pulang untuk oleh-oleh, melainkan dibuat camilan di asrama.
Bahu
saya terasa sakit, karena membawa tas
dan barang bawaan sambil jalan yang cukup melelahkan. Teman saya ternyata juga merasakan hal yang
sama. Saya membawakan sebagian barang bawaan teman saya, lalu bergantian agar
barang yang kami bawa bisa sedikit berkurang.
Kali
ini sudah yang terakhir, yaitu kembali lagi ke lapak depan Lee Garden. Teman saya
ingin membeli kaos Thailand berwarna hitam. Ketika cari di Hat Yai plaza tidak
ada yang cocok. Sepertinya banyak lapak yang menjual kaos Thailand berwarna
hitam di depan Lee Garden. Salah satu lapak kami datangi, dan ternyata ada
banyak.
Penjualnya juga ramah, kami bisa membuka dan memilih mana yang cocok. Yang mulanya saya tidak ingin membeli, berhubung banyak motif yang menarik, akhirnya kepincut juga. Teman saya membeli tiga dan saya hanya membeli dua. Setiap kaos diberi harga 100 baht.
Lapak penjual baju dan kaos Thailand yang berada di depan Lee Garden
Penjualnya juga ramah, kami bisa membuka dan memilih mana yang cocok. Yang mulanya saya tidak ingin membeli, berhubung banyak motif yang menarik, akhirnya kepincut juga. Teman saya membeli tiga dan saya hanya membeli dua. Setiap kaos diberi harga 100 baht.
Kami
menutup penjelajahan kami di Pasar Kim Yong dengan menjajakan makanan yang
dijual di sekitarnya. Saya membeli rujak buah (mangga muda) yang ternyata
harganya sangat mahal, bahkan dua kali lipat yang biasa saya beli. Teman saya
membeli ketan yang dimakan dengan mangga manis, seharga 50 baht. Mungkin
tempatnya di pusat kota, jadi harganya berbeda.
Karena
sudah sore, kami memutuskan untuk pulang. Berjalan lagi ke jalan utama untuk
menunggu Songthaew lewat. banyak Songthaew yang berlalu lalang, tapi ya harus
memastikan dulu lewat tempat tinggal saya apa tidak.
“Khuanlang dai mai?” (Apakah bisa lewat Khuanlang?). Pertanyaan
yang saya lontarkan setiap ada sopir Songthaew yang berusaha membujuk kami
untuk segera naik. Nah. Songthaew berbadan putih menjadi kendaraan yang kami
naiki ketika pulang.
Pulang naik Songthaew lagi, sayangnya bukan ini yang seharusnya kami naiki
Benar Songthaew ini lewat Khuanlang, tetapi keberuntungan belum dipihak kami, ternyata kami berhenti di Khuanlang yang masih jauh dari tempat saya tinggal. Untung saja saya memperhatikan arah yang sopir Songthaew ambil, yang seharusnya lurus, ternyata belok kanan. Bel saya pencet sebagai tanda kalau kami ingin turun disini. Memang sebenarnya salah saya karena sudah salah naik angkutan, seharusnya bukan Songthaew putih yang kami naiki, tapi yang warnanya biru atau merah. Bisa jadi pelajaran juga kejadian ini, bahwa lain kali kalau bepergian sudah tahu angkutan mana yang harus dipilih. Akibatnya, sore itu kami harus jalan kaki lagi dengan jarak yang cukup jauh sampai di asrama. Meskipun sudah sore tapi masih panas, apalaagi kami berjalanan melawan arah matahari yang mau tenggelam, jadi panasnya makin menjadi-jadi. Sebentar lagi kami sampai.
Perjalanan
yang melelahkan sekaligus membuat kami puas, karena akhirnya kami bisa sampai
rumah juga dengan selamat setelah bingung sana-sini.
Cukup
sekian cerita jelajah kami kali ini.
Ini
cerita adalah ketika saya bersama teman saya pergi seorang diri ke Kim Yong Market pada
Hari Jum’at, 18.03.2016 dan menjelajahi setiap sudutnya dengan penuh suka-duka,
he he. That’s very exciting. ^__^
Berikut adalah barang-barang hasil buruan kami di Kim Yong Market, Hat yai:
Berikut adalah barang-barang hasil buruan kami di Kim Yong Market, Hat yai:
Tas owl, kiri punya saya seharga 150 baht, yang kanan teman punya harganya 200 baht.
Gantungan kunci bergambar gajah berharga 60 baht setiap paknya, berisi lima buah.
Kaos Thailand yang kami beli di Hat Yai Plaza dan lapak depan Lee Garden seharga 100 baht setiap potongnya
Barang diatas juga milik kami berdua, diantaranya coklat @75 baht, bubuk teh Thailand @65 baht, olahan ikan teri 35 baht, olahan ikan sotong 100 baht
Terakhir, kami beli hiasan dinding juga dengan harga @90 baht di depan Lee garden
Terakhir, kami beli hiasan dinding juga dengan harga @90 baht di depan Lee garden
BOLAVITA merupakan Agen Taruhan Terbesar dan Terlengkap di Indonesia. Agen yang menyediakan permainan yang sangat lengkap, yang bisa Anda coba daftar dan mainkan.
BalasHapusAgen BOLAVITA meyediakan permainan yang sangat lengkap, berikut permainan yang disediakan:
• Bola Tangkas (Tangkasnet, Tangkas88 dan Tangkas1)
• Casino Online (WM Casino, Green Dragon dan SBOBET Casino)
• Sabung Ayam (S128, SV388 dan Kungfu Chicken)
• Taruhan Bola (SBOBET, MAXBET/ICB Bet dan 368 Bet)
• Togel Online (KLIK4D dan ISIN4D)
• Games Virtual / Slot Games (Joker dan Play1628)
Dengan minimal deposit Rp 50.000 saja Anda sudah bisa mainkan permainan yang ada di atas ini..
Untuk pendaftaran nya saja GRATIS tidak dipungut biaya yaa!!! Bisa Anda daftar sendiri atau bisa dibantu oleh Customer Service BOLAVITA yang sedang bertugas yaa..
Jadi tidak perlu khawatir ^^ , tunggu apalagi? Daftar dan gabung sekarang juga di www.bolavita.ltd
Baca juga =
1. Daftar Sabung Ayam Cara S128 di BOLAVITA
2. Promo Promo BOLAVITA
Untuk info selanjutnya, bisa hubungi kami VIA:
WA : +62812-2222-995
BBM : BOLAVITA / D8C363CA
Wechat : Bolavita
Line : cs_bolavita