Hari Rabu guru pendamping dari
Thayaiwittaya School yang ikut ke Suksasat School tidak sebanyak kemarin.
Kemarin ada sekitar tujuh guru yang kesana, kemarin satu guru saja. Sementara
saah satu guru yang mengajar di kelas drama, Mrs. Robi’ah juga tidak bisa masuk
hari ini, jadi tiga tutor saja yang ada dari sekolah kami, saya adalah salah
satunya.
Saya sampai di sekolah tepat jam
delapan, ternyata angkutan yang kemarin saya naiki sudah berangkat baru saja.
Untung saja yang mobil sekolah belum berangkat, masih menunggu beberapa murid
yang belum datang. Saya naik di mobil tersebut bersama Mrs. Nurhayatee dan
beberapa siswa.
Sampai di sekolah Suksasat kurang lebih
pukul 08. 30. Langsung saja kami menunju aula sekolah untuk menyusul large
group activities bersama Mr. Peter yang sepertinya sudah dimulai dari
bebrapa menit sebelumnya. Waktu kami datang Mr. Peter menunjuk beberapa siswa
untuk maju ke depan. Yang baru datang dan belum sempat duduk ada yang sudah
kena tunjuk. Mereka diminta untuk memerankan cuplikan cerita dari “The very hungry caterpillar”, mereka
sudah belajar tentang ini di drama
class. Siswa sangat senang
melakukannya. Meskipun ada yang belum lancar berbicara, yang penting berani
untuk maju, tidak malu, dan berusaha berbicara semampunya.
Large
group activities
diakhiri dengan menyanyi. Mr. Peter meminta semua siswa untuk berdiri dan yang
menjadi tutor maju ke depan. Saya, Mr. Peter, dan Mrs. Nurhayatee berada di
hadapan siswa. Kami bernyanyi lagu the
very hungry caterpillar song dan fly fly fy the butterfly disertai dengan
gerakan, sama sepeti apa yang mereka lakukan di song class.
Setelah selesai siswa diminta untuk
duduk kembali. Mr. Peter membagi siswa menjadi dua kelompok, sebelah kanan dan
sebelah kiri. Sebelah kanan dipandu oleh Mr. Peter sendiri, sedangkan sebelah
kiri dipandu saya bersama Mrs. Nurhayatee. Ini semacam permainan. Kami menyanyi
dengan lagu yang sama yaitu fly fly fly
butterfly, namun kami mulai di waktu yang berbeda. Grup sebelah kanan atau
sebelah kiri yang memulai dulu dan jika sudah menyanyikan sebaris lagu langsung
disusul oleh grup yang satunya. Yang mulai terlebih dahulu, harus selesai
terlebih dahulu, begitu juga yang grup yang memulai setelahnya. Jika tidak,
berarti ada yang salah dengan lagu. Seru, karena masih-masing grup akan
berusaha konsentrasi dan berlomba-lomba untuk menyanyi sekeras-kerasnya biar
kompak.
Di English
Camp day #2 ini saya tidak
mengajar di song class, padahal malam
harinya saya sudah berusaha mengahafal lagu untuk esok hari. Saya diminta untuk
bergabung bersama guru yang mengajar di Drama
class karena salah seorang guru yang mengajar di kelas ini tidak masuk.
Ternyata sama-sama menyenangkan juga,
anatara mengajar di kelas bernyanyi dan drama. Di drama class lebih mengajarkan untuk berani berbicara dan ber-acting. Kalau dilihat dari keaktifan
siswa, semua dari mereka sangat antusias bahkan saling berebut mic, jika ada kesempatan untuk berlatih
berbicara.
Seperti biasa mereka memperkenalkan
diri masing-masing dan ditambah dengan salam pembuka ketika ingin bercerita. Seperti contoh berikut, Good
morning, my name is Eka Sutarmi. I am a student in Prathom six at Thayaiwittaya
School in Songkhla. I would like to tell the story of the very hungry
caterpillar.” Pastinya di sertai dengan ekspresi yang menggemaskan, he he. Sedikit demi sedikit melatih
mereka, akhirnya mereka bisa melakukannya dengan lancar. Karena setiap grupnya
terdiri dari beragam kelas, mulai kelas P-1 hingga P-6, jadinya harus sedikit
demi sedikit mengajarinya, kemampuan mereka kan berbeda-beda.
Penyampaian materi dilanjutkan dengan
memainkan peran cerita “The very hungry
caterpillar”. Siswa dibagi menjadi beberapa peran sesuai dengan karakter
yang cocok dengan cerita. Misalnya tiny
caterpillar diperankan oleh siswa kecil, big fat caterpillar oleh siswa yang badannya lebih besar, dll. Kali
ini, sementara guru yang membaca narasi ceritannya, sementara siswa ditugaskan untuk
bermain peran saja. Siswa juga dituntut untuk harus ingat dan melafalkan dengan
benar apa peran yang mainkan.
Setelah pergantian jam, Mr. Peter masuk di kelas
Drama, siswa diberikan contoh oleh beliau bagaimana acting yang pas ketika memerankan cerita tersebut. Mulai dari awal cerita
beliau memandu siswa bagaimana ekspresi yang pas untuk memerankan ceritanya. Beberapa kalimat saja, tidak banyak untuk hari ini, yang terpenting siswa sudah punya bekal untuk bermain drama nantinya.
Sebelum tampil
satu per satu di depan temannya. Terlebih dahulu siswa diminta untuk berlatih secara
berkelompok, bersama dua atau tiga temannya dan di dampingi dengan guru yang
ada disitu. Sekiranya sudah bisa, masing-masing kelompok tampil. Untuk kali ini
masih baru dapat dua paragraph saja, selanjutnya dibahas di pertemuan besok.
Pertemuan hari ini di tutup dengan
sebuah permainan yang seru dan menyenangkan, bermain kejar-kejaran (You can’t catch me). Mr. Peter
memberikan contoh sebelumnya, setelah itu kami lanjutkan tanpa panduan beliau.
Permaian ini memang masih baru bagi kami.
Siswa duduk melingkar dengan salah satu
siswa (Siswa A) berdiri sambil bernyanyi “Charlie
over the ocean, Charlie over the sea, Charlie caught the black bird, but you
can’t catch me.” Ketika lagu sudah selesai, siswa menyentuh salah seorang
temannya (Siswa B) dimana lagu tersebut berhenti, maka ia akan mengejarnya. Siswa
A akan lari sedangkan siswa B yang mengejar. Dikatakan berhasil ketika siswa A
bisa lari dan berhenti sampai di tempat duduk siswa B, artinya siswa B tidak
bisa menangkap siswa A. Setelah itu bergantian, siswa B yang melakukian hal
yang sama seperti siswa A sebelumnya, bernyanyi sambil berjalan mengielilingi
lingkaran teman dan dimana lagu itu berhenti, ia akan menyentuh teman yang
lainnya, lalu ia lari dan mengejar, begitu seterusnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar