Hari Jum'at adalah hari terakhir ujian, pulang lebih awal dari biasanya. Sebelum waktu
Dhuhur sudah pulang. Karena suasana
cukup panas di siang itu, saya memutuskan untuk langsung pulang karena lelah dan ngantuk. Setelah sampai di asrama saya tidur. Hampir dua jam saya tidur,
lalu bangun untuk Sholat Dhuhur.
Teman saya belum pulang juga dari sekolah
sudah jam segini…masak sudah pulang ke rumahnya. Saya yakin jika ia masih di
sekolah, karena ia bilang akan pulang Hari Sabtu pagi, jadi masih esok hari.
Waktu sudah menunjukkan sore, malah hampir saja petang, belum pulang juga.
Status
seorang teman di sekolah mebuatku menemukan jawabannya. Ia baru saja
membuat status dan meng-upload beberapa foto di dinding facebooknya. Setelah
saya lihat ternyata ia menandai juga beberapa teman yang lain. Setelah saya
lihat foto-foto yang di upload, ehhhh… disitu ada teman saya juga dan tentunya bersama guru-guru yang lain.Dalam beberapa foto yang di upload, mereka sepertinya memasak bersama, mungkin juga akan dimakan bersama-sama.
Kenapa
saya tidak diajak, wahhh…sempat kesal sejenak melihat foto-foto itu. Langsung
saja, saya ambil HP lalu menelpon teman saya. Saya ingin berpura-pura tidak tahu
kalau ia sedang pergi besama guru-guru yang lain. Ada alasan khusus saya menelponnya, yaitu
menanyakan ia sudah pulang atau belum, meskipun saya sebenarnya sudah tahu kalau ia belum pulang
ke rumah. Dia bilang kalau lagi bersama-sama guru yang lain di Ban Han (salah satu kota yang ada di Songkhla). Saya
dilupakan ternyata, mereka semua lupa tidak ngajak saya. Sebenarnya salah saya
saja, karena setelah pulang sekolah, saya sudah kabur duluan, jadi saya tidak
tahu kapan mereka berangkat.
Selepas Sholat Maghrib, teman saya pulang, katanya acara sudah selesai. Nah,
sesaat lagi, ia mengambil sesuatu dari tasnya, ia memberikan sebungkus plastik Som Tam berukuran sedang kepada
saya, katannya memang khusus untuk saya. Pasti gara-gara aku telpon tadi ya? ha
ha. Yang tadinya sempat sedikit kesal, langsung terlupakan begitu saja. Move on ke Som Tam. Langsung saja, kunikmati sepiring Som Tam
segarnya. Uuhuyy… kalau beli harganya sudah dua sampai tiga kali lipat segini,
tapi ini sepiring gratis. Yupz, ini kali pertama saya menikmati Som Tam.
Sepiring Som Tam yang sengaja dibawakan oleh teman untuk diberikan ke saya |
Sedikit cerita tentang Som Tam ... seperti halnya Tom Yam, yang menjadi hidangan
khas negara ini, Som Tam juga tak kalah populernya. Tom Yam disebut juga salad Pepaya,
karena berbahan dasar Pepaya. Som Tam merupakan makan
tradisional khas negara Thailand yang disajikan dengan berbagai bahan segar,
tidak perlu dimasak terlebih dahulu.
Saya
belum tahu persis bagaimana pembuatan Som Tam ini, tapi saya pernah melihat
penjual membuat Som Tam, baik di kantin sekolah, di kedai sekitar sekolah,
maupun di pedagang kaki lima yang ada di tempat-tempat tertentu.
Alat yang digunakan untuk membuat Som Tam adalah Lumpang mini
berserta penumbuknya atau alu.
Dibawah ini adalah gambar cobek dan penumbuknya yang saya ambil dari FB Kak. Wanida yang sedang ramai-ramai
membuat Som Tam di Ban Han (Salah satu kota yang ada di Songkhla) bersama
guru-guru yang lainya kemarin.
Jangan fokus ke orangnya, he he...Ini nih Namanya Kak. Laila, guru di sekolah yang jago buat Som Tam. Itu dia alat untuk membuat Som Tam, cobek beserta penumbuknya. |
Di
dalam sepiring Som Tam yang saya makan kali ini ada beberapa komposisi di
dalamnya, diantaranya papaya muda segar yang di srawut halus, beberapa potongan
kacang panjang segar, irisan tomat, kacang goreng yang ditaburkan, irisan
mentimun, ebi (udang kecil yang kering) dan jeruk nipis setelah diperas airnya.
Bagaimana rasannya? Hmmm, rasannya
bercampur antara segar, asam, dan pedas. Pokoknya cocok sebagai santapan di
malam yang dingin. Yang mulanya tidak berminat untuk makan yang masam pedas beginian, jadi suka, he he.
Setelah
saya cari informasi lebih jauh tentang Som Tam, saya menemukan beberapa
informasi tentang cara membuatnya. Dalam Som Tam yang saya makan kali ini ada
rasa masamnya, yaitu rasa masam dari perasan jeruk limau dan air asam, lalu
berasa segar karena semua bahan-bahan untuk membuat Som Tam ini fresh, jadinya disajikan dengan
bahan-bahan sesegar mungkin.
Cukup
mudah ternyata cara membuatnya. Setelah tersedia cobek dan alu, lansung
saja dimasukkan bumbu Som Tamnya. Yang pertama di tumbuk adalah cabe dan gula
merah, setelah halus dimasukkan bawang putih, ditumbuk setengah kasar, dan terakhir
diberi perasan jeruk nipis, air asam, minyak ikan, lalu dicampur dengan rata.
Setelah tercampur, disusul dengan ebi (udang kecil kering, dan yang terakhir
adalah memasukkan sayuran segarnya, seperti parutan papaya, irisan kacang
panjang, irisan tomat, dll (bisa ditambahkan dengan parutan wortel, kubis, atau
yang sayuran segar yang lain). Di tumbuk lagi pelan-pelan hingga semua
tercampur. Setelah semua selesai, di tuang di piring lalu di beri taburan kacang
goreng dan di sajikan lalapan mentimun.
Seperti halnya membuat masakan yang lain, agar Som
Tam terasa nikmat, tentunya Som Tam harus diracik dengan bumbu-bumbu yang pas. Cara menumbuknya mungkin juga ada resep tersendiri, tidak asal numbuk saja.
Terima
kasih Kak, Som Tam nya sangat sedaaappp ….lain kali bolehlah ajarin saya buat Som Tam.
Thailand, 05-03-2016
Thailand, 05-03-2016
kayak rujak atau asinan ya
BalasHapus