Setelah
dua hari dua malam menginap di asrama, Hari Sabtu kemarin teman saya kembali lagi ke
tempat tinggalnya, di Chana. Sebenarnya ia berencana pulang pagi hari, tetapi
karena suatu hal ia memutuskan untuk pulang siang hari, sehabis Sholat Dhuhur. Sebagai
rasa terima kasih saya karena telah bersedia menginap dan menemani saya selama dua hari itu, saya tidak memebiarkan teman saya pulang seorang diri, saya ikut menemani ia pulang.
Meskipun hanya sampai di terminal bus saja, tidak sampai rumahnya.
Perjalanan
kami dimulai dari sekitar pukul 13. 30, kami berangkat dari asrama untuk menunggu
angkutan lewat. Sesaat lagi angkot datang.. Tujuan kami
adalah ke terminal Van (Bus kecil) yang letaknya tidak jauh dari asrama. Ya,
saya hanya mengantarnya sampai disitu saja, karena setelah itu Van akan
mengantarnya hingga tempat tinggalnya di Chana.
Terminal
Van yang letaknya tidak jauh itu berdekatan dengan Lotus Khuanlang (Department store). . Karena teman saya mengajak mampir
kesitu terlebih dahulu, maka saya memberhentikan angkot tepat di depan Lotus. Tidak lama-lama di dalam karena takut tidak ada bus lagi.
Setelah selesai, kami langsung keluar lalu menuju ke terminal Van.
Entah
memang tidak ada bus yang pergi ke Chana atau sudah tertinggal, yang jelas
setelah kami bertanya kepada beberapa petugas disana tidak ada Van yang menuju ke
Chana. Waduh, terus bagaimana.
Mungkin
kami terlihat monda-mandir di terminal waktu itu, beberapa petugas ojek
yang ada disitu memanggil kami untuk kemari. Saya bertanya lagi soal Van yang ke Chana. Mereka
juga mengatakan tidak ada. Sempat di tawari tukang ojek tersebut untuk diantar
sampai di tempat, tetapi teman saya tidak mau karena harganya terlalu mahal,
yaitu 100 baht. Padahal jika naik van ke Chana dengan fasilitas lengkap hanya
bayar 60 bhat saja.
Memang sebelumnya
tenang-tenang saja karena saya kira ada Van yang pergi ke Chana di
terminal ini, ternyata tidak ada. Untungnya saya pulsa saya masih ada …akhirnya saya
telpon teman saya di sekolah dan bertanya mengenai angkutan yang pergi ke
Chana. Beliau menyarankan untuk naik Van dari terminal besar di Hat Yai. Jarak
untuk kesana lumayan jauh … tidak apa-apa yang penting teman saya bisa pulang
karena sudah terlanjur bilang ke Umi-nya untuk pulang Hari Sabtu.
Kami
akhirnya keluar dari terminal untuk menunggu Songthaew lewat lagi menuju ke Teminal
di Hat Yai. Saya harus menemani teman saya ke terminal di hat yai. Ia belum tahu lokasinya. Sebenarnya
saya juga belum tahu persis, tapi saya harus pura-pura ngerti saja, siapa tahu
bisa mengerti beneran he he.
Tidak
lama kenudian angkot lewat. Sebelum naik, saya tentu bertanya dulu ke sopirnya,
apakah lewat Bokoso (terminal) apa tidak. Syukurlah, bisa. Perjalanan
menggunakan angkutan ke terminal cukup memakan waktu yang lama. Saya pikir
hanya sebentar saja. Sampai-sampai saya kepikiran jika ini bukan jalan ke
Terminal, lalu kami dibawa kemana gitu ha
ha. Karena saya tidak sabaran, kok belum juga sampai di terminal, berkali-kali saya turun ketika ada penumpang
yang turun lalu bertanya kepada sopirnya apakah sudah sampai atau belum. Lagi-lagi
belum sampai ….
Ketika
ada papan penunjuk arah ke Van Station,
barulah sedikit merasa lega karena masih beberapa KM lagi. Ternyata kami
menjadi penumpang yang terakhir turun. Kami diantar hingga masuk terminal.
Kulihat suasana sudah seperti terminal (memang saya pernah datang kesini
sebelumnya), saya pun memutuskan untuk pencet bel. Angkotpun berhenti, lalu
kami turun. 30 baht ongkos yang harus kami bayarkan.
Ternyata
saya salah memberhentikan angkot. Begini nih kalau lagi panik …. Kami harus mencari
letak terminalnya. Sekilas tempat ini layaknya terminal, Oowhh ternyata bukan.
Namun masih satu area dengan terminal. Cukup jauh kami harus berjalan, belum
lagi harus mencari lokasinya dimana. Jalan lagi, jalan lagi, he he. Ma’afkan aku ya teman….
Setelah
dicari dan dicari akhirnya sampai juga. Selanjutnya adalah mencari papan nama
yang bertuliskan tempat yang ingin dituju, yaitu Chana. Ahh, letaknya paling pojok sendiri. Langsung saja saya minta teman
saya untuk membeli tiket. Benar kan, tiketnya seharga 60 baht. Teman saya tidak
langsung naik ke mobil. Karena mobil belum datang, jadi teman saya diminta untuk
menunggu sebentar bersama penumpang lainya. Saya tidak langsung pergi, tapi
menunggu hingga teman saya masuk ke dalam mobil. Tak lama lagi Van datang. Yang
semula penumpang duduk, langsung menuju ke mobil untuk mengambil posisi duduk,
termasuk teman saya. Alhamdulillah, akhirnya ….Setelah masuk ke mobil, lega rasanya,
berarti urusan jalan kaki dan cari mobil sudah selesai.
Sementara
teman saya sudah masuk ke mobil, saya pergi ke Mushola di Terminal untuk Sholat
‘Asar. Karena lapar, terlebih dahulu saya membeli roti disana sama minuman teh
satu botol, lalu saya makan di dalam Mushola. Setelah itu Sholat ‘Asar.
Kulihat
jam sudah menunjukkan pukul lima lebih. Saya harus segera keluar dari terminal
untuk menunggu angkot pulang. Tanpa harus menunggu, ternyata di depan pintu terminal
sudah ada Songthaew yang menunggu penumpang disitu. Setelah saya naik, langsung
jalan saja tidak lagi menunggu penumpang disitu padahal waktu itu saya saja
yang naik. Tapi, setelah jalan, banyak penumpang yang ikut.
Hampir
pukul enam belum juga sampai, karena memang cukup jauh. Santai saja … sudah
tidak ada yang dikhawatirkan sekarang, sudah ahli naik angkot he he. Hampir setengah tujuh baru saya
baru sampai. Dari angkot tampak matahari sudah bersiap untuk tenggelam. Terima kasih langit sore, sudah menyertai kepergian saya dari terminal untuk mengantarkan teman
saya.
Dari dalam angkot, terlihat langit sore yang telah menemani saya dari terminal...Ahayy
Thailand, 21.03.2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar