Buku Goresan Cinta Buat Bunda
Hari Ibu (22 Desember) memang sudah
berlalu, namun bukan berarti saya sudah tidak bisa lagi menuliskan tentang
sosok Ibu.
Kali ini saya akan mencoba meluapkan kebahagiaan saya karena telah hadirnya figur seorang Ibu, yaitu dalam buku antologi yang berjudul “Goresan
Cinta Buat Bunda”. Senang tentunya saya menyambut kehadiran buku ini, karena
saya berkesempatan untuk ikut menyumbangkan ide sederhana saya de dalam buku
tersebut. Kesempatan ini merupakan kesempatan yang kedua kalinya, dan semoga
juga akan hadir lagi kesempatan yang berikutnya. Saya yang notabene masih
sangat awam tentang dunia kepenulisan, berkesempatan namanya naangkring dalam
sebuah buku adalah pengalaman yang sangat luar biasa.
Kesempatan pertama datang pada
pertengahan Bulan Puasa lalu. Buku yang berjudul “Geliat Literasi: Semangat
membaca dan menulis dari IAIN Tulungagung” berhasil terbit. Kala itu LP2M IAIN Tulungagung
menggelar ajang menulis bersama dengan tema geliat literasi (baca-tulis), yang
diperuntukkan untuk seluruh civitas akademika di IAIN Tulungagung, baik pegawai
maupun mahasiswa. Sehingga, saya berkesempatan untuk berpartisipasi. Menjadi
salah satu satu kontributor dari sekian banyak penulis yang ikut, senang
pastinya, apalagi masih pengalaman pertama saya.
Menjelang Hari Ibu kemarin, sekitar tiga
bulan sebelumnya, LP2M memberikan kesempatan lagi untuk menulis. Tema yang
diangkat adalah “Goresan Cinta Buat Bunda”. Tepat di bulan Desember, buku
antologi ini terbit. Akhirnya, ide ringan yang saya ikutkan, bisa menjadi salah
satu diantara tulisan menarik dan inspiratif para kontributor lainya.
Dua minggu yang lalu, saya menemui
Pak. Ngainun Naim dikantornya, untuk mendapatkan buku ini. Sementara sudah
banyak orang yang telah mengkhatamkan membaca, buku saya masih berbungkus rapi.
Tenang saja … ditengah-ditengah saya sedang pusing mengerjakan skripsi, karena
banyak revisi, maka membaca buku bacaan seperti ini yang menjadi pelarian saya.
Setelah pikiran tenang kembali karena efek dari dari bacaan ringan, maka saya
kembali move-on pada skripsi.
Sekarang buku tersebut masih dalam proses dibaca, setelah buku kadhung kepencut
berhasil saya khatamkan.
Secara garis besar, buku “Goresan
Cinta Buat Bunda” ini berisikan tentang ungkapan cinta kasih dari masing-masing
kontributor untuk sosok Ibu. Setiap goresan cinta untuknya memiliki keunikan
tersendiri, karena setiap tulisan memaparkan cerita menarik dan inspiratif tentang
sosok Ibu dari sudut pandang yang berbeda.
Kesemua tulisan yang ada dalam buku
antologi ini telah dipaparkan benang merah oleh Bapak. Ngainun Naim (editor) dalam
pengantarnya, bahwa besarnya peranan Ibu dalam kehidupan menunjukkan bahwa Ibu
memang seharusnya memperoleh penghargaan dan penghormatan dari kita. Ibu, dalam
prespektif spiritualitas adalah kunci keberhasilan hidup. Dengan menghormati
sosok Ibu, kita akan mencapai kematangan spiritual dan kesuksesan dalam hidup.
Kewajiban untuk berbakti kepada
orang tua (birrul walidain), terutama
terhadap sosok Ibu harus kita laksanakan, mengingat peran besar beliau dalam
hidup kita. Beliau tidak hanya menjadi penentu kesuksesan hidup di dunia, tapi
juga kehidupan di akherat.
Di dalam buku ini, tulisan saya
diberi judul “Lautan Cinta dan Kasih Sayang Ibu”. Aku menggangap bahwa Ibu-ku adalah
orang yang nomor satu dalam hidupku. Ia telah memberikan cinta dan kasihnya
sepenuh hati untuk anak-anaknya. Meskipun kadang Ibuku suka marah, namun marahnya
demi sebuah kebenaran dan untuk kebaikan anaknya. AKU SAYANG IBU ….
Cuplikan tulisan "Lautan Cinta dan Kasih Sayang Ibu"
Tulungagung, 29.04.2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar