Menuangkan
air pada gelas yang sudah penuh air, pernahkah mencobanya? Sepertinya sudah
sangat jelas apa yang bakal terjadi, tak lain adalah bakalan tumpah. Yang
terjadi hanyalah sebuah kesia-siaan semata. Cukup sampai disitu kah kita
melihatnya, bahwa gelas tersebut tida bisa dituangi air lagi hanya karena sudah
penuh.
Bagaimana
kalau dalam gelas tersebut adalah air panas, maka semakin banyak air yang
dituangkan air itu menjadi dingin. Jika dalam segelas penuh air tersebut,
misalnya air yang telah basi. Dengan masukkan air ke dalamnya, maka minuman
yang basi itu akan terdorong keluar dan terganti dengan air yang dimasukkan dan
air pun menjadi bersih.
Sama juga
dengan botol yang berisi penuh madu, tidak akan berasa madu sebagaimana
biasanya jika dimasukkan air basi, karena madu akan tergantikan sedikit demi
sedikit dengan air basi yang dimasukkan tersebut.
Saya kira
kondisi tersebut terjadi dalam diri kita. Misalnya diri kita ini ibarat gelas
yang telah dipenuhi kebaikan. Tentunya kebaikan itu akan semakin pudar dan
hilang jika kita tidak bisa mempertahankannya atau terus menerus melakukan kebaikan.
Baik tidak selamanya menjadi baik. Meskipun sedikit demi sedikit melakukan
keburukan, lama kelamaan kebaikan itu tentu akan terganti dan terhapus dengan
kejahatan yang dilakukan.
Tentu akan
sama saja jika seseorang telah lama dan selalu berkubang dalam keburukan, belum
tentu sampai akhir akan selalu seperti itu. Atau bukan berarti tidak ada
peluang baginya untuk menjadi orang baik. Bukan sebuah kesia-siaan jika mencoba
untuk melakukan kebaikan. Jangan berpikir bahwa hanya sia-sia saja melakukan kebaikan
apapun, sehingga tak punya efek apa-apa meski berusaha melakukan kebaikan.
Saya kira
jika terus menerus mencoba dan berusaha melakukan kebaikan, maka keburukan yang
sering dilakukan akan terdorong keluar dan tergantikan dengan kebaikan. Mungkin
tak serta merta, namun sedikit demi sedikit akan terganti dengan kebaikan.
Bukankah Allah Maha Pemurah?. Meski kejahatan setinggi langit, Allah punya
ampunan seluas langit. Ya, yang terpenting tak ada alasan untuk berbuat
kebaikan.
Pare,
22/07/2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar