Tadi pagi
jam setengah empat aku bangun. Sengaja aku membangunkan diri karena ada sesuatu
yang ingin kukerjakan. Malam harinya aku membuat soal untuk test review. Namun
karena mata ini sudah mengantuk, aku tidak bisa menyelesaikannya.
Aku
lanjutkan pada dini hari, dan akhirnya selesai. Adzan subuh berkumandang. Aku
pun segera bersiap untuk sholat subuh. Setelah sholat aku sengaja tidur lagi
karena terasa mata ini masih mengantuk berat akibat aku tidur larut malam.
Jadwalku
mengajar pagi jam 07. 30. Setelah aku terbangun dari tidur pagiku, langsung aku
bersiap pergi ke tempat print untuk mencetak soal test review yang akan
kubagikan ke siswa pagi itu. Ketika perjalanan pulang aku juga sempat membeli
nasi pecel buat sarapan sebelum berangkat. Namun ada yang aneh dengan diriku
ketika aku sudah bersiap untuk berangkat.
Tidak
seperti biasanya, ketika pagi hari biasanya aku merasa fresh, namun pagi tadi
tidak. Ingin berjalan saja aku merasa lemah. Jantungku terasa berdenyut lebih
cepat. Seketika aku merasa lelah dan ingin berbaring. Aku pun tidak jadi
berangkat. Aku mengirim pesan salah satu siswa dan kuminta pesan disampaikan ke
yang lain. Lalu, aku beristirahat.
Semakin
siang, suasana semakin panas. Namun aneh, justru aku merasa kedinginan. Aku
tarik selimut temanku untuk menghalangi rasa dingin. Karena dingin,
tulang-tulang ku pun terasa nyeri bahkan rasanya sampai ke ulu hati.
Selepas
sholat Dhuhur aku mengajak temanku untuk pergi ke dokter. Selama tinggal di
Pare, ini adalah kali pertama aku ke dokter. Ia mempersilahkanku masuk ke
ruangannya untuk diperiksa. Pertama, aku di tanya macam-macam keluhanku
terlebih dahulu, baru kemudian diperiksa.
"Di
bantu dengan suntik ya Mbak, mau? Ga sakit kok cuma di lengan?" Saran
Dokter.
"Hmmm
kalau sudah disuntik ga minum obat, Dok?" Tanyaku.
"Ya
obat tetep, kan obatnya untuk meredakan keluhannya itu." Jelas Si Dokter.
"Obat
saja kalau gitu." Pungkas saya.
Dokter lalu
memeriksa tekanan darah, suhu tubuh, dan juga memriksa gangguan pada perut
dengan stetoskop. Sambil memeriksa Dokter menginterogasi yang pada akhirnya aku
mengakui kesalahanku. Dokter memberikan peringatan tentang beberapa hal
kepadaku.
Ternyata
asam lambungku sempat naik. Dokter menyarankan untuk makan secara rutin,
menghindari minum es dulu, makan gorengan, makan yang masam-masam, dan makanan
pedas. Seketika itu aku sadar kalau sebelumnya aku telah melakukan kesalahan
itu. Beberapa hari terakhir memang menu masakan yang saya buat ada sambalnya
dan memang rasnya benar-benar pedas. Suatu siang aku juga diundang teman untuk
"rujakan" bersama. Buah segar dipadu dengan sambal rujak dan dimakan
siang hari kan ya nikmatnya luar biasa.
Ya, itulah
menurutku sakit yang kualami tadi kuanggap sebagai peringatan. Setelah minum
obat sesuai anjuran Dokter, saya gunakan untuk tidur berselimut agar bisa
berkeringat. Bangun tidur, badanku terasa fit kembali dan aku bisa melakukan
aktifitasku lagi.
Pare,
21/07/2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar