Penampakan dinding kosakata
Kosakata (Vocabularies) merupakan salah satu elemen penting yang
harus dikuasi oleh siswa ketika belajar Bahasa Asing, dalam hal ini Bahasa Inggris. Penguasaan kosakata yang baik, saya kira akan memudahkan bagi siapa saja untuk belajar Bahasa tersebut. Itulah salah satu target yang harus dicapai siswa
yang belajar di lembaga kursus. Mereka bisa menghafal
kosakata, baik cara penulisannya dan juga cara melafalkanya. Kosakata yang
dihafalkan sesuai dengan levelnya. Ada kosakata untuk basic students, intermediate
students, dan advance students.
Ada waktu tersendiri bagi mereka untuk mempelajarinya. Biasanya dilakukan
selama dua kali sehari, siang dan malam. Di siang hari siswa mempelajari
kembali apa yang telah dipelajari malam harianya. Sedangkan untuk malam hari mereka
belajar kosakata baru dengan dipandu oleh seorang tutor.
Ketika kelas vocab berlagsung, selalu
ada sejenis tebak-tebakan seru. Siapa yang tidak bisa menjawab akan dapat
hukuman. Biasanya dengan mengoleskan bedak atau lipstick di wajah, terkadang
juga mereka yang tidak bisa menjawab hukumannya minum air, atau dengan memasang
penjepit baju di bagian wajahnya. Bervariasi jenis hukumanya. Saya lihat memang
ada rasa antusias di wajah mereka ketika kelas vocab dimulai.
Untuk testnya dilakukan setiap satu minggu
sekali. Semua kosakata yang telah mereka pelajari sebelumnya diujikan pada hari
itu. Bentuk soalnyapun bermacam-macam; ada yang menterjemahkan ke Bahasa
Indonesia maupun sebaliknya, menjodohkan, merangkaia kata, dll. Siswa yang
berhasil mengerjakan sebanyak 50% dianggap lolos. Jika belum berhasil, mereka
harus mengulangi lagi keesokan harinya, namun masih dengan soal yang sama hingga berhasil.
Saya kebetulan tidak megang kelas vocab
ini. Namun saya berkeinginan kuat untuk juga bisa belajar kosakata yang mereka
pelajari. Ketika saya membuka buku panduan mereka, ternyata masih banyak
kosakata yang belum saya mengerti. Hitung-hitung kan lumayan jika tahu kosakata
baru.
Okelah, akhirnya saya mencari cara agar
kosakata yang belum saya pahami itu bisa dihafal dengan mudah. Saya buat
dinding kosakata. Saya tempelkan lembaran-lembaran kertas minyak di dinding. Oh iya, kertas minyak bukan yang dipakai untuk pembungkus nasi itu lhoo, tapi kertas yang berukuran tipis lebar dan warnamya coklat, biasanya untuk membungkus paket barang, sampul buku, dll. Saya gunakan kertas
minyak untuk menuliskanya karena lebih praktis saja.
Setiap hari saya harus menuliskan kosakata sehari-hari yang belum saya pahami disana. Berharap sewaktu-waktu saya bisa nderes kosakata itu. Semua saya tulis pakai Bahasa Indonesia. Meskipun awalnya memang harus membuka kamus untuk mengetahui artinya dalam Bahasa Ingggris dan cara pelafalanya dengan benar, namun jika secara berulang-ulang dideres pada akhirnya bisa ingat juga. Kalau sudah berhasil memahaminya, saya akan menuliskan kosakata lagi, begitu seterusnya.
Setiap malam hari, saya bersama beberapa tutor di kursus berkumpul untuk belajar, salah satunya kami belajar kosakata layaknya yang siswa pelajari di kelas. Tentu saja porsinya berbeda. Ketika siswa targetnya satu level diselesaikan satu bulan, untuk tutor diusahakan untuk bisa khatam selama dua minggu.
Setiap hari saya harus menuliskan kosakata sehari-hari yang belum saya pahami disana. Berharap sewaktu-waktu saya bisa nderes kosakata itu. Semua saya tulis pakai Bahasa Indonesia. Meskipun awalnya memang harus membuka kamus untuk mengetahui artinya dalam Bahasa Ingggris dan cara pelafalanya dengan benar, namun jika secara berulang-ulang dideres pada akhirnya bisa ingat juga. Kalau sudah berhasil memahaminya, saya akan menuliskan kosakata lagi, begitu seterusnya.
Setiap malam hari, saya bersama beberapa tutor di kursus berkumpul untuk belajar, salah satunya kami belajar kosakata layaknya yang siswa pelajari di kelas. Tentu saja porsinya berbeda. Ketika siswa targetnya satu level diselesaikan satu bulan, untuk tutor diusahakan untuk bisa khatam selama dua minggu.
Pare, 03-12-2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar