Tepatnya
06 Desember 1994, Allah mengaruniakan kesempatan bagiku untuk menikmati
kehidupan dengan segala warna-warninya. Di pinggiran kota kecil dan ditengah
keluarga yang sangat sayang, Allah menitipkanku untuk menjadi salah satu pelaku
dalam skenario kehidupan yang dirancang-Nya.
Itulah 22 tahun yang lalu.
Layaknya diri ini bak seorang aktor. Aku memainkan peran di setiap alur cerita
yang disutradarai-Nya. Yang membuat saya bersyukur akan kesempatan ini dan juga
menurut saya hari ulang tahun terkesan istimewa karena pada kenyataannya saya
mampu bertahan dan mewarnai peran kehidupan yang dirancangnya hingga saat ini.
Saya diberikan kesempatan untuk itu.
Soal kado-kado, kue,
hadiah, itu hal lain. Saya bukan orang yang fanatik dengan perayaan ulang
tahun, karena memang hal itu tidak terbiasa di keluarga saya. Bahkan hampir
semua teman-teman di desa saya sangat jarang yang ulang tahunya dirayakan,
tidak seperti orang kota. Pernah sekali selama hidup saya menghadiri perayaan
ulang tahun di desa. Waktu itu saya masih SD dan yang ulang tahun adalah anak
anak tetangga saya. Ia mengundang para tetangga untuk hadir di acara ulang
tahunnya. Saya juga tak mau ketinggalan untuk hadir disana.
Cukup meriah perayaannya,
bahkan sekelas pesta ultah di desa saya lebih dari meriah. Dengan iringan
lagu-lagu ceria ala anak-anak, memakai gaun ulang tahun yang indah, ada kue
yang indah, dan juga datang hadiah dari teman-teman, membuatku sempat ingin
saja untuk bisa sesekali melakukanya.
Namun hingga sekarangpun
saya dan juga adik saya tidak pernah merayakan hari ulang tahun dengan
keluarga. Bukannya mereka tidak perhatian atau tidak sayang, memang tradisi itu
tidak ada di keluarga saya. Dan bagi orang di desa memang ulang tahun jarang
dirayakan. Catatan terkait hal ini bisa dilihat DISINI.
Tapi jangan salah, meskipun
sama sekali belum pernah mengadakan
pesta ulang tahun bersama keluarga, bagiku makna pesta tidak harus saat ulang
tahun. Ketika kami sekeluarga bisa berkumpul bersama di rumah, itulah saat
pesta yang sesungguhnya. Tidak perlu menyediakan balon warna-warni, lilin, kue,
atau seabrek perlengkapan lainya. Cukup dengan makanan sederhana dan dimakan
secara bersama-sama. Paling bapak akan menyembelih ayam peliharaan untuk menu
spesialnya. Biasanya dibuat soto atau dimasak yang lain.
Namun setelah saya pindah
dari desa, karena harus sekolah di kota, saya menjadi tidak asing lagi perayaan
ulang tahun. Teman-teman saya waktu SMP, SMA, dan bahkan kuliah banyak yang
merayakan ulang tahunnya.
Karena saking tidak ngehnya
saya dengan hal beginian, kadang mendapat kejutan yang tidak kuketahui apa
maksudnya. Kalau kejutanya ngasih hadiah atau kue saya tahu kalau tandanya saya
sedang ultah. Lebih sering kejutan mereka berupa ulah konyol yang tidak
kuketahui maksudnya alias kena jebakan.
Well,
berbicara ulang tahun. Jujur, saya masih selalu bingung, sulit buatku untuk
mengartikannya. Bagiku sederhana saja.
Waktu hidupku semakin sempit. “Apakah
saya sudah berbuat banyak untuk hidupku sendiri dan hidup orang lain?” Hidup
hanya satu kali. Panjang perjalanan hidup pun terbatas. Tak bisa diulang atau
diperpanjang. Itulah sebabnya, pertanyaan semacam itu seringkali melintas dalam
benakku ketika usiaku semakin bertambah.
Dan
pastinya I am getting older, right? Tua...? Ahh ya... Saya sudah tua,
saya bukan lagi anak usia tujuh belas tahunan. Tak terasa ya? Arghh... Bisa kah waktu menjadi lebih
lama? Ada kekhawatiran yang pelan menggelitik yang saya rasakan ketika usia
saya semakin bertambah. Ooo…ooo
Dalam
catatan kecil ini saya ingin menitipkan doa-doa untuk orang yang saya sayangi,
terutama kedua orang tuaku, adik, kakek-nenek, dan saudara-saudaraku, semoga
mereka selalu diberikan kebahagiaan, kesehatan, dan umur yang panjang. Semoga
Engkau selalu melimpahkan kasih sayang-Mu untuk merek.
Untuk
para guruku yang
selama ini telah membimbingku, semoga amal dari ilmu yang guruku berikan selalu
menjadi amal jariyah yang tidak akan ada habisnya. Untuk teman-temanku,
terima kasih karena telah menjadi teman yang baik untuku dan siapa pun itu,
semoga semuanya mendapat balasan yang baik dari Allah.
Saya
juga ingin berdoa untuk diriku sendiri. Saya berharap semoga kedepannya hidupku
menjadi lebih baik. Saya bisa menjalankan perintahMu dengan sebaik-baiknya.
Semoga saya selalu diberikan kesehatan dan keberkahan dalam hidup. Juga
diberikan rezeki yang baik dan dapat
jodoh yang baik. Semoga cita-citaku untuk bisa melanjutkan studi juga
bisa tercapai. Aamiin
Dan
tidak lupa juga kepada teman-teman yang sudah mensenandungkan doa di hari ulang
tahunku ini, semoga Allah senantiasa limpahakan keberkahan untuk kita semua.
Pare-Kediri,
06 Desember 2016
Semoga allah senantiasa menitipkan umur panjang, sehat dan rezeki yang barokah. Selamat ulang tahun mbak eka
BalasHapusAamiin Bu Ima, terima kasih
BalasHapus