Ceritanya ... dosen pembimbing skripsi saya tadi memberikan info mendadak kalau
ternyata beliau bisa ditemui esok hari pada pukul delapan. Selama beberapa kali
bimbingan, beliau selalu menyediakan waktu bimbingan di jam istirahat siang
atau sore hari. Terus masalahnya?, Tentu menjadi soal bagi saya, karena esuk
pagi-pagi benar saya sudah harus siap-sesiapnya untuk menghadap beliau. Kalau
bertemunya pada jam siang atau sore, kan waktu paginya masih bisa dibuat untuk
mengerjakan atau meneliti ulang.
Sebagai
penggantinya, kesempatan esuk pagi yang biasanya saya gunakan untuk mengerjakan
skripsi menjelang bimbingan, yang berubah seketika karena waktu pertemuan yang
tidak biasa, saya mensiasati untuk menjadikan malam ini untuk mempersiapkan
semuanya.
Setiap
kali ingin bimbingan skripsi, deg-degan saya rasakan mulai dospem memberitahu jadwal
ketemuan dan puncaknya saat menunggu kedatangan beliau. Sebenarnya kalau sudah
menghadap beliau, tidak lagi deg-degan, malah seringkali lega karena saat
bimbingan mendapatkan masukan atau sejenisnya yang bisa menjadi pencerahan
untuk lanjut ke tahap berikutnya.
Hmmm,
mau bertemu dosen pembimbing memang sesuatu, apalagi beliaunya jugaaa sesuatu.
Menjadi sesuatu juga kalau pada akhirnya beliau sudah memberikan tanda ACC,
seperti tak ada yang lebih indah dari itu, he
he. Atas dasar itulah, kenapa momen menjelang bimbingan menjadi sesuatu
juga. Bagaimana tidak sesuatu karenanya malam bisa menjelma menjadi pagi.
Pokok,
intinya malam ini sebagai malam pengganti pagi saya karena esuk pagi saya sudah
tidak bisa lagi mengerjakan dan harus sudah siap untuk dikonsultasikan ke dospem.
Yups,
hari ini aku sangat semangat untuk berdendang ria di malam ini. Semuanya sudah saya
atur sebelumnya.
Siang
tadi saya tidak bisa beristirahat, karena harus pergi bersama-sama ke rumah
teman PPL saya yang sedang menikah, pulang sore hari. Yang bisanya sore sebelum
Sholat ‘Asar mandi terlebih dahulu, sore ini tidak, cuci muka saja, wudhu, lalu
Sholat ‘Asar. Selepas maghrib yang bisanya mengaji, kali ini tidak. Suasana
malam yang panas, menjadikan badan tidak fresh,
banyak keringat bercucuran, apalagi tidak mandi, yang menjadikan rupa saya
tidak serupa rupa saya yang biasanya. Uhh…malas-malasan,
tapi malas yang saya sengaja memang, he
he. Selepas maghrib, saya mengusahakan diri saya untuk tidur, yang ternyata
saya bisa tidur beneran.
Ada
sesuatu yang kurang ketika rutinitas yang bisanya setiap kali pada waktu-waktu
tertentu dilakukan, kemudian menjadi bolong. Ya, saya merasa berhutang pada
diri saya sendiri. Dan kali ini hutangnya adalah belum mandi dan belum mengaji.
Saya berencana untuk melakukan keduanya sehabis bangun dari tidurku malam ini. Sebisanya untuk dilakukan sebelum jam 12 agar rutinitas itu tetap terjaga
untuk saya lakukan. Kalau sudah jam 12 lebih berarti sudah masuk esuk hari kan?
Syukurlah,
sekitar pukul setengah sepuluh, saya bisa bangun dengan sendirinya. Mata saya
menjadi menjadi bening, tidak ngantuk, karena memang sudah cukup lama tidurnya. Misi-pun siap saya
laksanakan ….
Langsung
saya bergegas mandi. Setelah selesai mandi, mengambil air wudhu. Sementara
orang-orang lainya sudah tidur, saya merasa segar dan bugar, seperti layaknya
pagi hari. Tak tanggung-tanggung, saya juga bersolek ria selepas mandi. Selesai
bersolek, saya memakai mukena, bukan untuk Sholat ‘Isya tapi saya mendahulukan
mengaji terlebih dahulu. Baru setelah selesai mengaji, saya melaksanakan Sholat
‘Isya.
Belum
selesai sampai disitu. Karena niatan saya di malam ini untuk mempersiapkan
bimbingan skripsi esuk pagi, jadi mau tidak mau ya harus saya kerjakan di malam
ini juga, karena besuk pagi sudah harus siap untuk di ajukan kepada my beloved advisor .
Waktu
berjalan detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam, ….taraaa dan sampailah aku di waktu ini. Semangatku
malam ini membuat tidak menyadari kalau ternyata saya telah melalui tengah
malam yang sunyi demi secuil inspirasi ini. Biarlah malam ini sengaja kujadikan
pagi, mengharap esok tiada merugi. Selesai.
Tulungagung,
23.05.2015
cemunguuudd eeaaa kakaaa
BalasHapusHa ha, Iya Bundaaa
BalasHapus