Sama seperti puasa tahun lalu, kami
menikmati buka bersama teman-teman SMA ketika malam takbiran. Catatan saya
tentang itu bisa dilihat di sini. Buka bersama di malam takbiran, berharap
banyak teman-teman yang bisa berkumpul, karena sudah pada pulang ke
kampung halamannya.
Buka bersama kali ini dilaksanakan di rumah
salah seorang teman saya. Acara ini diinfokan oleh teman-teman lewat grup WA. Saya
memutuskan untuk ikut, karena kesempatan ini sangat pas untuk bertemu dengan
mereka, yang bisa mengingatkan masa-masa SMA dulu yang gokil abis. Ajang pertemuan kami seperti ini memang
membawa cerita tersendiri.
Rumah saya yang paling jauh diantara
teman-teman, membuat saya berpikir dua kali untuk ikut, apalagi dilaksanakan
waktu malam hari. Namun, untuk berpikir yang ketiga kalinya, saya tetap ikut. Perjalanan
satu jam saya tempuh menuju rumah teman saya. Pukul empat saya berangkat dan
sampai disana kurang lebih jam 5. Terlihat beberapa teman sudah datang dan
takjilpun sepertinya juga sudah siap dihidangkan.
Sambil menunggu waktu berbuka, kami
saling bercerita kesana-kemari. Teman-teman sungguh tidak banyak berubah, tetap
saja gokil. Tidak berselang lama, geng boys
datang, mereka juga terlihat kompak selalu. Datang secara bersama-sama.
Bedug maghrib terdengar. Kami
membatalkan buka puasa dengan segelas es buah yang dibuat sendiri oleh teman
saya. Selesai menyantap takjil, kami tidak langsung berbuka, sempat menunggu.
Tampak Nasi berbuka juga belum terlihat. Saya yang tidak tahu menahu bagaimana
teknisnya, tidak enak mau keceplosan he
he. Tapi kayaknya yang penuh tanda tanya hanya saya saja, para teman santai
saja, mungkin mereka sudah tahu rahasianya.
Ternyata tanda tanya besar saya
terjawab sudah mengapa nasi berbuka tak kunjung keluar. Usut punya usut
ternyata belum diambil. Ha ha, konyol
kan. Mungkin ini hanya dialamai oleh kami saja. Pesanan belum diambil karena
harus membayar dulu, sedangkan uang kami belum ada yang terkumpul.
Setelah makan takjil, kami diminta
salah serang teman saya yang ahli tagih menagih, meminta iuran buka bersama.
Semua sudah terkumpul, nasipun segera diambil. 15 menit kemudian nasi kotak
datang. Satu per satu dari kami sudah memegang jatahnya sendiri-sendiri.
Saatnya buka bersama.
Lantunan takbir sudah mulai terdengar
dari satu masjid ke masjid yang lain. Nuansa lebaranpun sudah mulai terasa.
Setelah selesai buka bersama, kami sekalian berma’af-ma’afan. Sepertinya saat
lebaran tidak bisa bertemu mereka.
Bersama teman SMA di malam takbiran
Ide lalu, buka bersama malam takbiran,
06 Juli 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar