Minggu, 24 Juli 2016

Ayam Simbok Diterkam Musang



Ayam menjadi salah satu hewan peliharaan favorit di rumah, selain kambing dan kucing. Sesekali saya perhatikan ayam-ayam di rumah semakin bertambah banyak saja, ada yang baru menetas, mulai mengeram, sudah jago, dll. 

Ketika pagi uput-uput, ayam-ayam itu turun dari dahan pepohonan yang menjadi tempat tidurnya, lalu ramai-ramai ke halaman depan rumah. Simbok atau Bapak biasanya segera mengambilkan adonan pakan ayam (dari bekatul dan sisa makanan kalau ada) lalu diberikan ke para ayam. Ditaruh di beberapa titik agar tidak terlalu saling berebut saat makan. 

Setelah menghabiskan makanannya, biasanya bubar untuk mencari makanan sendiri-sendiri, ada yang mencari makanan di sekitar rumah saja, ada yang di kebun, di sawah, bahkan ada yang pergi ke rumah tetangga. Meskipun mencari makan di tempat yang terpisah, tapi ayam-ayam itu selalu hafal rumahnya. Waktunya mengandang, pasti pulang dengan sendirinya, tanpa harus mencari atau menggiring. 

Sengaja orang tua saya tidak membuatkan kandang para ayam. Ayam-ayam itu dibiarkan menikmati alam luas yang disana penuh dengan harta karun untuknya. Seringkali ayam-ayam itu hanya dipakan sehari sekali ketika pagi saja, karena selepas itu mereka akan bubar dengan sendirinya dan pulang sore hari saat tiba waktunya mengandang. 

Untuk kandang ayamnya sendiri juga tidak dibuatkan kandang, mereka memanfa’atkan dahan-dahan pepohonan yang berada di sekitar rumah untuk tempat tidurnya. Ketika terlihat ada kotoran ayam berjatuhan di bawah pohon, maka tempat itu jadi kandang ayamnya.

Jarang sekali orang tua saya menjual kembali ayam-ayam yang dipeliharanya itu. Ayam-ayam biasanya untuk disembelih sewaktu-waktu, misalnya ketika ada hajatan, ada saudara datang ke rumah, lebaran tiba, atau dikonsumsi sendiri ketika tetiba ingin memasaknya. 

Dari sekian ayam-ayam yang ada dirumah, orang tua saya selalu hafal bentuk dan rupanya, terutama simbok. Jadi, pada saat ada ayamnya yang tidak ada, segera ia ketahui. Simbok akhir-akhir ini mengetahui kalau beberapa ayamnya tidak ada. Beberapa diantaranya masih kecil dan satu diantaranya induk ayam berbulu kelabu.

Ternyata ayam yang tetiba menghilang itu bukan karena sakit, lalu mati mendadak, melainkan diterkam musang nakal. Kalaupun mengetahui ayamnya sakit, orang tua saya segera mengurungnya sementara waktu. Katanya biar tidak menular. Kalau sudah sehat, dilepas kembali.

Orang-orang dikampungku menamai musang itu “garangan”. Musang itu biasanya hidup liar di balik bebatuan besar sungai kecil. Konon, musang tersebut memakan mangsanya pada waktu-waktu tertentu saja, tidak setiap saat muncul lalu menerkam mangsanya begitu saja. Saya juga kurang tahu betul bagaimana wujud asli hewan itu. Belum pernah juga saya menjumpai waktu musang menangkap mangsanya. 

Sebenarnya hewan ini menguntungkan, karena bisa mencari mangsanya di area persawahan, seperti tikus, kodok, ular, burung, dll. Namun ketika ayam peliharaan yang tetiba diterkamnya bukan menguntungkan lagi. “Masih belum rezekinya,” kata-kata seperti ini yang biasanya muncul setelah tahu ada beberapa ayam simbok yang diterkam musang, meskipun sebenarnya ada rasa kecewa dalam diri simbok. 

Ternyata tidak hanya ayam-ayam di rumah saja yang menjadi mangsa musang nakal itu, ayam-ayam tetanggapun juga menjadi korbanya. Beberapa hari ini mereka riuh karena ayamnya diterkam musang secara tiba-tiba.

Ketika ayamnya sedang bergerombol dan musangnya menerkam salah satu, maka ayam-ayam yang lain akan berteriak kencang (bayangkan teriakan ayam =D ), baru itu bisa langsung dikenali kalau ada salah satu ayam yang baru saja diterkam musang. Kalau segera diketahui, ayam itu segera dilepas dari mulut musang, namun kalau tidak ada orang yang tahu sudah saat menjadi santapan lezat si musang nakal. 

Semoga musang-musang yang nakal tidak nakal lagi setelah membaca ceritaku ini hiks hiks =D dan ayam-ayam simbok, begitu juga tetangga bisa aman.

 Trenggalek, 24 Juli 2016

ANUGERAH, KEBAHAGIAAN, DAN HARAPAN

Perasaan bahagia bercampur kaget saat mengetahui bahwa kehamilanku yang sudah memasuki usia 8 minggu. Sedikit ada rasa tidak percaya karena ...