Megengan,
sebuah tradisi yang tidak lepas dari kehidupan orang jawa setiap menjelang
Puasa Ramadhan. Ada yang melakukan jauh-jauh hari atau jarak satu-dua hari
sebelum puasa tiba. Ada yang dilakukan dengan cara kenduri atau dengan
membagi-bagikan nasi berkat dari satu rumah ke rumah yang lain. Tak jarang
juga, tradisi megengan dilakukan di mushola atau masjid.
Banjir
berkat(h), begitulah saya mengatakannya. Itu terjadi di rumah Budhe saya (yang
rumahnya berada di kotanya). Tradisi megengan berbeda dengan di desa tempat
tinggal saya, disini megengan dilakukan dengan membagi-bagikan nasi kotak. Tuan rumah memasak menu sesuai dengan kebutuhan, lalu dibungkus di kotak
dan dibagi-bagikan kepada tetangga satu komplek dan saudara-saudara yang
rumahnya dekat.
Pas
kesana, kebetulan Budhe sedang acara megengan. Sayapun ikut membantu
mengantarkan berkatnya. Ternyata di hari itu banyak juga yang megengan,
beberapa kotak nasi saya terima dari tetangga. Setiap ada orang yang datang,
pasi ia mengantarkan berkat megengan. Jadinya seperti saling tukar berkat.
Karena
banyak berkat yang terkumpul, tidak mungkin semuanya dimakan. Bahkan kami hanya
memilih secukupnya. Lainnya, sebagian dibagi dengan para ayam dan ada juga yang
dikasihkan lagi ke tetangga sebelah.
Berbeda
dengan tradisi megengan yang diadakan di desa tempat tinggal saya. Para
tetangga diundang untuk datang ke rumah. Setelah para undangan datang dan
segenap menu megengan sudah dipersiapakan, imam segera membacakan hajatnya,
kemudian memanjatkan do’a, lalu bersama-sama menyantap menu yang disediakan.
Begitu juga ketika mendatangi tetangga yang melakukan megengan. Sehingga, jika
ada beberapa tetangga yang melakukan megengan bersamaan, maka siap-siap untuk
diundang dan menyantap sajian megengan dari satu rumah ke rumah yang lainnya.
Panggul-Trenggalek, 04.06.2016
cara megengan di daerahmu begitu ya Mbak? klo di kampung asal usulku dulu megengan itu kita ngundang tetangga tapi nasinya dibawa pulang, bukan dimakan di tempat...klo di jogja gak ada megengan, tapii adanya apeman
BalasHapusIya Bund kebanyakan pakai dua cara itu he he.Di tempat saya juga buat apem untuk menu megengan, tapi lucu ya namanya di jogja
BalasHapus