Perpustakaan Mas Trip (Sumber Gambar) |
Aku lagi
tidak ada kegiatan hari ini. Ketika mulai suka menulis, tak ada kegiatan pun
beraktifitas. Yang pasti, berada di depan laptop (ngadep laptop). Niat baiknya ya ingin menulis meskipun terkadang
melenceng ke niat yang lain. Kalau tidak di depan laptop, aku sering membaca
buku, hehe sok banget diriku ini. Tapi, memang melakukan dua hal tersebut bisa
jadi kegiatan rekreasi yang menyenangkan dan bebas biaya.
Hati ini
ingin pergi ke suatu tempat yang sehendaknya sedikit melegakan hati dan
pikiran. Keputuskan pergi ke Gramedia Kediri. Kiranya tempat yang tepat untuk
mengisi hari libur. Dua bulan lalu, terakhir kali aku kesana. Kalaupun tidak
membeli buku, hanya membaca kan tidak dilarang selama membaca buku yang sudah
dibuka. Ruangannya bersih, ada sofa, sangat pas untuk bersantai sambil membaca.
Setelah
sarapan, aku bersiap dan pergi. Namun, saat sudah melaju kendaraan, aku berubah
pikiran. Aku mengurangi laju motorku. Pikirku siang hari bakal hujan dan aku
tidak ingin pulang pas hujan.
Aku putar
balik. Aku seketika ingat kalau ada perpustakaan daerah. Tapi, aku tidak tahu
tempatnya. Biasanya sih lokasinya di pusat kota. Aku menuju alun-alun dan tanya
orang di sekitar situ. Aku tanya di tempat dan pada orang yang tepat. Ternyata
memang tidak jauh dari alun-alun. Kali pertama aku berkunjung disana.
Sesi curhat setelah kelas berakhir |
Cukup lama
aku duduk di kursi empuk di ruang baca dan menikmati buku-buku yang kuambil
dari rak.
Meskipun ada
beberapa buku yang kuambil, tidak mungkin aku membaca hingga tuntas, karena
waktu yang terbatas. Kan teknik membaca juga ada banyak. Dengan membaca cepat
dan mencari informasi penting saja. Aku juga sempat mencatatnya.
Dari
beberapa buku yang kuambil, satu buku menarik perhatianku. Aku ambil buku
tersebut dari rak buku biografi. Penampakan bukunya memang menarik. Ilustrasi
sampul dan judul bukunya membuat diriku penasaran dan tergerak mengambilnya.
Buku itu berjudul "Aku, Anak Matahari" karya Gola Gong.
Nama Gola
Gong tidak asing ditelingaku, namun aku memang belum tahu siapa beliau
sebenarnya. Yang kutahu beliau adalah sastrawan terkenal. Hingga kini belum
juga aku membaca buku karya beliau. Berkesempatan ke perpustakaan daerah di
Kediri aku berkesempatan membaca buku karyanya. Buku "Aku, Anak
Matahari" memberiku inspirasi baru akan sosok Gola Gong. Berkali-kali aku
menghela nafas panjang saat membaca kisahnya. Ternyuh dan mengharukan.
Satu halaman
pun dari buku ini tidak kulewatkan. Aku terhipnotis dengan buku tersebut.
Karena sudah siang dan hujan hampir turun, aku bersiap pulang. Padahal belum
dapat setengahnya. Ingin sekali kulanjutkan membacanya di rumah. Sayangnya
ketika ingin kupinjam, aku tidak membawa identitas.
Besok aku
akan kembali kesana lagi dan menuntaskan membaca buku keren itu. Rasa penasaran
akan kelanjutan kisahnya masih menghantuiku. Berkesempatan membaca buku Aku,
Anak Matahari mengawali perkenalanku dengan sosok hebat, Gola Gong. Tentu dalam
diri ini, ada hasrat atau mimpi untuk bisa berjumpa dan belajar dengan beliau.
Siapa tahu suatu saat, aku juga akan berkesempatan berkunjung ke Rumah Dunia
yang beliau dirikan. Aamiin.
Di tulisan
selanjutnya aku akan menuliskan hasil dari membaca buku Gola Gong, Aku, Anak
Matahari.
Kak GolaGong tuh seangkayan dg Kak Hilman Lupus....aku memanggil mereka Kak, klo kamu memanggil mereka Pakdhe...heheheh
BalasHapusIya kah Bund? Kenalin saya sama Kak Hilman Bund hehe. Nyari-nyari seri cerita Lupus sulitnya, soalnya dari sekin seri, baru baca satu duhhh
BalasHapus