Buku karya Berit Renser |
Di bulan Februari ini, saya
ingin mengawali aktivitas menulis saya dengan menyampaikan sedikit uneg-uneg
atau perasaan saya setelah menyelesaikan sebuah buku bacaan yang ditulis oleh
si bule asal Estonia, Eropa Utara. Namanya Berit Renser. Pada tahun 2010, ia
mendapat beasiswa untuk belajar tentang kebudayaan Indonesia di Universitas
Sebelas Maret, Surakarta. Buku yang ditulisnya berjudul “Kamu Indonesia Banget
Kalau…”. Lewat buku ini Berit renser bisa menggambarkan secara menarik tentang
perilaku orang Indonesia berdasarkan sudut pandangnya dan juga sisi unik
lainya.
Disertakan pula berbagai
macam foto dokumentasi didalamnya, mulai dari kegiatan yang pernah ia kerjakan,
seperti travelling, mengajar,
mempelajari budaya Indonesia, dll. Ada juga potret beberapa tempat menarik yang
pernah ia kunjungi, masyarakat Indonesia yang pernah ia temui, hingga kondisi
ligkungan dan jenis transportasinya.
Selama tinggal Indonesia,
banyak pengalaman dan pengetahuan yang tengah ia dapatnya dan akhirnya
didokumentasikan dalam buku yang menurut saya sangat unik dan menarik.
Bagaimana tidak unik, penulisnya saja orang bule tapi penuturan bahasa tulisnya
sangat mengalir dan mudah dimengerti. Apalagi ditulis seperti cerita pendek.
Jadi, ada dialognya dengan Berit Renser sendiri menjadi pelaku utamanya. Lebih
komunikatif saja, karena memang ceritanya benar-benar diangkat dari pengalaman
pribadi.
Mengenal lebih jauh tentang
Berit Renser, beberapa kali saya telah menyimak tayangan video youtube saat ia
diundang di acara kick Andy pada tanggal 16 September 2016 bersama beberapa
bule lainya. Lucu dan menggelitik, saat Bang Andy melontarkan
pertanyaan-pertanyaan dan mereka menjawabnya dengan Bahasa Indonesia yang sudah
bisa dipahami dengan baik meskipun logatnya masih kentara. Ya, para bule yang
diundang tersebut bisa disebut orang-orang asing yang jatuh cinta dan bangga
pada Indonesia. Keren sekali, kan? Sungguh menjadi hal yang aneh ketika ada
orang Indonesia yang tidak bangga dengan negaranya sendiri.
Diantara beberapa tokoh
yang dihadirkan dalam acara tersebut, saya memang lebih memfokuskan ke Berit
Renser. Menurut pengamatan saya, Berit adalah orang yang sangat pemberani,
sederhana, dan tidak pantang menyerah. Sebagaimana saya simak ceritanya pada
saat ia diberikan berbagai macam pertanyaan olah Bang Andy dan juga saya baca
lewat berbagai cerita yang ia hadirkan dalam bukunya tersebut.
Jika tidak mengandalkan
keberanian, menurut saya sangat mustahil ia mampu mengumpulkan berbagai macam
pengalamanya itu. Ia berpindah dari satu pulau ke pulau lainya yang ia jalani
dengan senang, tanpa ada perasaan takut. Bahkan ia pernah jalan seorang diri ke
Jambi, hanya penasaran dengan suku anak dalam yang katanya orang-orang
Indonesia sendiri tidak penting untuk berkunjung kesana, selain menakutkan juga
tidak aman.
Semakin orang mengatakan
tidak boleh, ia malah membuktikan bawa dirinya akan baik-baik saja. Pada
akhirnya ia berhasil menuju kesana dan mendapatkan pengalaman yang luar biasa
setelah dari sana. Ia mengabadikan perjalanan ini menjadi dua judul cerita.
Yang pertama adalah “Ramah Tamah Maksimal Ala Indonesia” dan “Anak Dalam: Sang
Calon menteri Lingkungan Hidup.” Selama beberapa ia berbaur bersama mereka
dengan penuh kesederhanaan tanpa ia merasa risih atau jijik.
Lewat cerita-cerita yang
dihadirkan dalam buku dengan ketebalan 213 halaman ini, saya seakan tahu bahwa
ia sangat menikmati hari-harinya di Indonesia. Pengalaman unik, lucu, aneh, dan
menyebalkan khas orang Indonesia tersaji di buku ini. Terkadang, saya merasa
seakan menjadi korban ceritanya juga. Padahal saya hanya pembaca saja. Inilah
yang menarik, karena hal-hal yang menurut keseharian saya adalah sesuatu yang
biasa-biasa saja ternyata baginya menjadi suatu yang membuatnya risih dan
menyebalkan. Mungkin karena keadaan tersebut sudah biasa saya saksikan,
sehingga tidak aneh.
Contohya dalam ceritanya
yang berjudul “Jalanan di Indonesia (baca: cobaan Sehari-Hari. Ia menggambarkan
dengan rasa terheran-terheran dengan suasana jalanan di Indonesia, seperti saat
melihat pengendara sepeda motor sambil SMS-an, sepeda motor butut yang seakan
diubahnya menjadi Harley dengan knalpot yang dibuat bising, dll.
Saya juga sempat ikutan
tertawa ketika Berit menjawab pertanyaan Bang Andy tentang salah satu alasan
kenapa menulis buku ini. Secara umum banyak hal unik yang bisa ia temui, namun
ia menjelaskan hal unik itu saat orang Indonesia membuat janji yang dengan
tanpa rasa berdosa dibatalan begitu saja dengan alasan yang macam-macam. Hmmm, aku banget hehe.
Begitulah. Jujur, saya
sangat menikmati membaca buku ini. Banyak pengalaman yang ia ceritakan sangat
menohok. Dalam buku berjudul “Kami ndonesia Bnaget Kalau …” ini menceritakan
segala macam kebiasaan serta perilaku orang Indonesia yang menurut Berit sangat
luar biasa. Banyak kejadian-kejadian yang dianggapnya aneh, ajaib karena memang
kondisinya sangat bertolak belakang dengan kebiasaan dan perilaku orang-orang
di negaranya. Misalnya tentang kebiasaan keponya orang Indonesia yang suka
nanya "darimana?" "mau kemana?" dll, kebiasaan ngaret yang
sangat umum bagi orang Indonesia, sampai cerita tentang anak dalam yang
sebenernya mereka lebih maju daripada anak kota, dan tentu masih banyak lagi
cerita-cerita menarik lainya.
Pesan yang saya temukan
setelah membaca buku ini adalah ternyata banyak sekali cerminan diri kita di
mata orang lain yang masih perlu diperbaiki. Yang mungkin menurut kita
kekurangan tersebut sudah mendarah daging dan menjadi hal biasa untuk ita
lakukan, namun ternyata di mata orang lain perlu diperbaiki. Yuk, berbenah
perlahan.
Buku ini menurut saya bagus
dan halaman demi halaman telah berhasil kulalui dengan baik. Mungkin itu
ungkapan terakhir dari catatanku hari ini, sekaligus sebagai ungkapan terima
kasih saya kepada penulisnya, Miss Berit
Renser. Salam dari Indonesia.
Pare,
01-02-2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar