Rumahku yang notabene tidak berada
persis di samping jalan raya atau dekat dengan jalur umum, deru kendaraan tidak
sepenuhnya bisa saya dengar. Rumahku tidak dibisingkan dengan hal itu, all day free car :). Sesekali deru sepeda
motor atau mobil terdengar, namun itu suara dari kajauhan.
Jalan yang berada di dekat rumahku
khusus untuk pejalan kaki, salah satunya jalan pintas para pejalan kaki yang
ingin ke kebun. Kalau pagi hari, beberapa tetangga lewat depan rumah untuk
pergi ke kebunnya. Ketika ada orang rumah sedang duduk-duduk di teras, pasti
kami menyapanya untuk sekedar memintanya bersinggah. Kadang ada yang mau,
kadang tidak. Kalau yang sudah biasa, tanpa dipersilahkanpun ada yang langsung
singgah. Bisanya ngobrol dulu sambil menikmati kopi pagi.
Kalau ada tetangga yanag pergi ke
kebun, suara eklek akan terdengar
terlebih dahulu dari jarak beberapa meter. Itulah peralatan tradisional kebesaran
orang-orang di desa saya jika mau bepergian ke kebun atau hutan untuk mencari
rumput atau kayu bakar, menebang pohon, atau untuk keperluan lain. Peralatan
tersebut untuk meletakkan benda tajam yang dibawanya, seperti arit, golok, dll.
Alat tersebut terbuat dari kayu yang
dibentuk sedemikian rupa agar bisa untuk meletakkan benda tajam ayang dibawanya
(menyerupai saku, namun berlubang). Lalu, dikasih lubang kecil dibagian kanan
kirinya untuk menaruh tali pengikat. Cara pakaianya cukup dengan meletakkan
arit atau golok di benda itu dan diikatkan di pinggang. Eklek ditaruh belakang. Selain agar aman, memakai eklek juga lebih praktis saat membawa
benda tajam. Kalau mau menggunakan tinggal mengambilnya, jika sudah selesai
dikembalikan lagi.
Kalau dipakai, eklek tersebut akan bersuara seirama dengan dengan cara jalan pemakainya.
Jika berjalan cepat, irama eklek akan
cepat pula, begitu juga sebaliknya. Ya, bunyi eklek itu akibat gerakan saat berjalan yang menyebabkan eklek bergerak mengenai senjata yang dibawa yang bunyinya klek..klek..klek…
Dalam sepagi bisanya ada beberapa orang
yang lewat dengan membawa eklek. Lewat
irama eklek yang dipakainya, kadang
kami sampai hafal siapa pemakaianya. Begitaulah secuil cerita pagiku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar