Salah satu kegiatan yang
paling mengasyikkan berkaitan dengan membantu orang tua adalah membantu
memasak. Berbicara memasak, saya memang belum terlalu bisa diandalkan. Meskipun
bisa, tapi tidak selezat masakan simbok saya.
Kalau diminta oleh saya
untuk memasak, saya memilih memasak masakan yang gampang, seperti sayur sop,
sayur asem, sayur singkong dan lauknya seperti tempe atau tahu goreng plus
sambal, pergedil kentang, telur dadar, dll. Praktis dan saya suka, he he =D.
Memang dibandingkan masakan yang berbau santan kental, saya memilih yang
seger-seger (berkuah banyak).
Meskipun saya kurang suka
dengan masakan yang bersantan, tetapi entah kenapa memarut kelapa adalah salah
satu dari serangkaian prosesi dalam hal masak-memasak yang paling saya sukai. Asyik
saja menurut saya. Hwaa asyik dari sisi mananya ya...
Masih ingat jelas dalam
benakku ketika saya pertama kali belajar memarut kelapa. Waktu itu saya masih
duduk di bangku sekolah dasar. Saya setiap menyaksikan simbok memarut kelapa,
terlihat asyik, seperti bermain-main. Sayapun penasaran untuk mencoba. Beberapa
kali saya mencoba simbok saya membiarkan begitu saja, meskipun banyak kesalahan
yang sebenarnya terjadi. Adakalanya parutan kelapanya berceceran kemana-mana
bahkan hasil parutanya tidak sebanding dengan kelapa yang diparut, dll.
Ternyata tidak sembarang memarut, yang posisi kelapa yang akan diparut
dihadapkan kemana saja. Simbok saya akhirnya memberitahu cara yang benar. Saya
diberitahu kalau memarut kelapa itu bagian dalamnya dihadapkan ke orangnya,
tidak boleh terbalik, karena akan lebih sulit dan bisa memarut tangan secara
tiba-tiba. Bagian dalamnya dihadapkan ke atas atau bawah juga tidak dibolehkan,
karena parutan yang keluar akan sedikit. Dan, saat memarutnya harus
pelan-pelan.
Kalau ada orang yang
menganggap, memarut kelapa adalah sesuatu yang membikin lama dan tidak suka
melakukannya, saya bukan termasuk didalamnya. Malah memarut kelapa menjadi
salah satu dari serangkaian prosesi masak-memasak yang saya sukai. Karena
simbok yang notabene tidak telaten memarut kelapa, jadi cocok deh kalau saya
selalu menawarkan diri ketika simbok ingin memasak yang berbau santan.
T. Agung, 05-08-2016
lho kok kite sehobiiii
BalasHapus