Buku karya Dr. Masaru Emoto
Air ternyata punya segudang pesan rahasia di
dalamnya. Itulah hasil penelitian tentang dunia air yang dilakukan oleh Dr.
Masaru Emoto dari Jepang. Setelah pengkajian ini dilakoninya selama
bertahun-tahun, misteri tentang air ini beliau temukan.
Hasilnya sangat menakjubkan. Dr. Emoto bisa
membaca pesan dari jenis-jenis air yang diteliti dengan perlakuan atau treatment yang berbeda-beda. Dan
menariknya, pesan-pesan rahasia itu memiliki peran yang luar biasa untuk diri
kita, umumnya bagi kehidupan manusia. Dengan hasil percobaanya ini, Dr. Emoto
menganalogikan bahwa hidup ini layaknya air. “Bergerak, berubah, mengalir –
inilah sebenarnya hidup (pg. xvi).”
Kita tahu kan bahwa air dan manusia merupakan
dua yang menyatu. Rata-rata 70% dari tubuh manusia itu terdiri atas air. Bahkan
ketika kita masih berbentuk janin, 99%nya dari tubuh kita adalah air. Manusia
adalah air, begitulah Dr. Emoto menyebutnya.
Selain sebagai komponen utama sel dalam tubuh
kita. Air juga punya manfaat yang luar biasa dalam tubuh kita. Air sebagai daya
kehidupan. Kita bisa hidup dan beraktifitas ecara aktif berkat air yang
mengalir dalam tubuh. Selain manusia, seluruh ciptaan Allah yang ada di bumi
ini perlu air. Bahkan bumipun juga perlu air untuk bertahan hidup.
Sedikit disinggung di bab pendahuluan
bagaimana beliau melakukan percobaan tentang air ini, hingga bisa menguak
"The Hidden Messages in Water".
Ada pesan yang sungguh bermakna dari air.
Jadi begini, beliau melakukan uji coba ini
sangat lama. Ratusan jenis air yang dipakai untuk uji coba. Air itu didapat
dari berbagai belahan dunia. Mendapatkan jenis air dengan jumlah yang tidak
sedikit tentunya bukan sesuatu yang mudah, bukan? Diperlukan usaha yang tekun
dan pantang menyerah untuk melakukannya.
Percobaan di tahun pertama, beliau menguji
coba seratus macam air. Ditempatkannya masing-masing jenis air itu di cawan
petri untuk dibeukan terlebih dahulu. Setelah membeku, barulah Dr. Emoto
mengamatinya menggunakan mikroskop. Dan apa yang terjadi? Setiap Janis air itu
menampakkan bentuk kristal yang berbeda-beda. Semakin bagus kualitas airnya,
maka akan menampakkan bentuk kristal yang indah.
Bahkan ada jenis air yang tidak menampakkan
bentuk Kristal, salah satunya air ledeng yang beliau ambil dari Tokyo. Berbeda
dengan air alami, dari manapun asalnya air jenis ini menampakkan Kristal yang
utuh. Beberapa foto hasil penelitian yaitu perbedaan bentuk kristal dilampirkan
juga pada buku dengan tebal 86 halaman ini.
Percobaan beliau tidak hanya sampai disitu.
Dengan jenis air yang sama, Dr. Emoto memberikan perlakukan atau treatment yang berbeda. Sangat menarik
sekali hasilnya. Air tersebut layaknya manusia, ia bisa mengungkapkan
perasaannya. Lewat bentuk-bentuk Kristal yang diperlihatkan lewat pengamatanya,
perasaan air itu bisa terbaca.
Ketika sebuah musik bernada terang dan jelas
- Pastoral Symponi karya Beethoven dan diputar di dekat air tersebut, maka akan
menampakkan Kristal yang indah dan bentuknya indah juga. Berbeda halnya dengan
beliau memutarkan musik karya Mozart, 40th Symphony yang mengandung doa
terhadap keindahan, Kristal yang terbentuk menjadi sangat lembut dan anggun.
Semua jenis musik klasik rupanya tengah menghasilkan Kristal yang berbentuk
sangat indah. Lalu, beliau menguji coba mengujinya dengan memutarkan musik
metal yang cenderung kasar. Kristal yang terbentuk menjadi tidak berarturan dan
tidak indah.
Tidak hanya memberikan perlakuan dengan
musik, beliau juga mencoba dengan menempelkan tulisan di cawan itu pada secarik
kertas. Sepertinya memang tidak masuk akal bahwa air ternyata juga bisa membaca
dan meresapi kata-kata tersebut. Namun, memang begitulah buktinya.
Dr. Emoto menempelkan tulisan “terima kasih”
dan “bodoh” pada dua cawan petri. Jenis air keduanya sama. Air yang
bertempelkan terima kasih membentuk Kristal yang indah. Sedangkan yang
bertempelkan kata bodoh serupa dengan air yang diputarkan music metal,
kristalnya tidak berbentuk utuh. Kekuatan kata-kata ternyata juga mempengaruhi
percobaan tersebut.
Dari sekian ratus jenis air yang beliau
teliti, beliau menemukan Kristal air yang bentuknya paling indah. Ternyata
Kristal itu terbentuk karena ditempelkan goresan kata “cinta dan syukur”.
Dengan kata-kata tersebut, seakan air sangat bergembira dan menciptakan bunga
yang sedang mekar. Begitulah gambaran Kristal yang terbentuk.
Uji coba dari air dengan tempelan goresan
kata “cinta dan syukur” telah berhasil membentuk kristal yang sangat indah dan
menawan. Karena air adalah termasuk kehidupan manusia, sehingga bisa diambil
pelajarannya bahwa cinta dan syukurlah yang merupakan kunci kebahagiaan dunia.
Dengan cinta dan syukur juga bisa menjadi jalan keluar dari kondisi kehidupan
yang semakin rumit. Dan penulis sendiri bisa benar-benar mengubah hidupnya
lewat karakter pada Kristal yang indah itu.
Dari penelitian yang dilakukan oleh Dr.
Masaru Emoto, dengan sangat jelas dan gamblang bahwa air tengah mengajarkan
kepada kita akan bagamiana kita harus menjalani hidup di dunia ini.
Banyak dari kita yang tidak menyadari bahwa
tubuh kita yang 70% nya terdiri dari air dipengaruhi oleh apa yang kita baca,
dengar, dan lihat. Itu semua karena air mampu membaca, mendengar, melihat, dan
merekah, bahkan bisa meramal. Air mampu membedakan mana hal yang posistif dan
negatif.
Begitulah bagaimana air meyampaikan
pengetahuannya kepada kita, sungguh sangat mengagumkan.
Bahkan mungkin segala sesuatu yang ada di
bumi ini punya perasaan, misalnya tumbuhan, makanan, tanah, dll. Sama halnya
dengan kisah sang air diatas, mungkin kesemuanya itu akan bisa merasakan juga
ketika dipuji atau saat kita menghardiknya. Mereka layaknya manusia yang punya
hati dan perasaan, yang juga selalu ingin dimengerti.
~Sekian~
*Dari
catatan facebook (Pare, 05-01-2016)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar