Ceritanya
dua hari yang lalu ada kejadian yang membuatku cukup panik. HPku satu-satunya
hampir saja raib. Bukan karena ada orang jail yang mengambilnya atau terjatuh
di jalan, tapi karena kecerobohan saya .
Jadi begini
kronologi ceritanya,
Tanpa sadar
saya tengah meninggalkan HP di sebuah masjid. Waktu itu sekitar pukul 13. 30,
saya pergi ke masjid agung Annur kota Pare untuk menunaikan Sholat Dhuhur
disana. Ambil air wudhu, sholat, dan beberes memakan waktu sekitar setengah
jam. Karena pada jam 14. 00 saya ada kelas, maka saya harus bergegas pergi.
Masih ingat
sekali bahwa HP tersebut saya keluarkan untuk mengecek jam dan kubuat berkaca.
Setelah selesai dipakai memang tidak langsung saya masukkan ke dalam tas. Saya
letakkan HP di tiang besar yang berada di ruang masjid dekat dengan posisi saya
sholat. Pikir saya tempat itu lebih cocok daripada diletakkan di lantai.
Setelah itu saya sibuk melipat mukena.
Nahasnya,
saya langsung segera mencangklong tas dan pergi sambil membawa mukena untuk kukembalikan
ke tempatnya. Saya tidak sadar kalau ternyata HP-ku belum masuk ke dalam tas.
Saya langsung menuju ke tempat parkir, mengambil motor, lalu bergegas pergi.
Sampai di
kelas saya masih belum ingat juga apa yang telah terjadi. Saya nikmati waktu 90
menit di kelas dengan penuh semangat. Tidak terasa 90 menit tengah berlalu.
Kelas kuakhiri dan saya mulai panik. Ketika ingin mengeluarkan HP saya dari
dalam tas tidak ada. Barulah saya sadar kalau HP masih di masjid, belum saya
masukkan ke dalam tas.
Berharap
masih ada di tempat semula, kalau tidak ada semoga takmir masjid tengah
menyimpannya. Sampai di depan pintu utama masjid saya berhenti sejenak. Ada
papan peringatan yang sepertinya perlu saya baca. Semakin panik saja setelah
membaca papan peringatan itu. Intinya, barang bawaan diminta untuk membawanya
masuk dan ketika ada barang yang hilang bukan tanggung jawab pengurus masjid.
Perlahan kulanjutkan langkah menuju tempa saya meletakkan HP tersebut.
Cilukk…baaa…ternyata
ia sudah raib. Bagaimanapun harus diikhlaskan karena saya juga tidak tahu siapa
yang menemukanya. Dan memang ini karena kecerobohan saya. Berharap dan berdoa
semoga yang menemukan adalah orang yang memang benar-benar membutuhkannya.
Kiranya bisa berkah.
Meskipun
berusaha untuk mengikhlaskanya, saya masih sedikit merasa kesal. Teringat
dengan beberapa file penting tersimpan di HP itu. Saya meminta beberapa teman
saya untuk mengirim SMS dan telephone ke nomor yang ada di HP saya, siapa tahu
ada jawaban.
Keesokan
harinya, setelah selesai mengajar teman saya menghampiriku. Ia mengatakan kalau
ada balasan dari nomor baru yang memberitahukan bahwa ia telah menemukan HP
saya. Benar-benar tidak kuduga sebelumnya. Saya meminjam HP teman saya untuk
menghubunginya. Setelah babibu, akhirnya saya diminta untuk menemuinya di
masjid lagi. Saya mengajak salah seorang teman kesana. Kami mencari orang
tersebut dan akhirnya kami bisa bertemu.
“Benar ini
HP-nya, Mbak? Saya kemarin menemukanya di dalam masjid.”.
“Benar
sekali, Pak. Itu HP saya yang kemarin tertinggal disana."
Beliau
langsung menyerahkan HP itu dan tak lupa saya mengucapkan terima kasih banyak
dengannya.
"Terima
kasih banyak Pak sudah menyimpanya, saya kira sudah hilang."
Sungguh
beliau sangat baik. Sebagai rasa terima kasih, saya memberinya uang yang tengah
saya siapkan waktu itu sebagai imbalanya. Beliau tidak mau menerimanya.
Sepertinya
ia segera ada urusan yang harus dikerjakan ketika itu, sehingga belum sempat
kami berbincang lebih jauh dengannya, ia segera bergegas pergi. Sebelum pergi,
kami bersalaman dan kuucapkan terima kasih yang terakhir kalinya.
Pare, 16
November 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar