Rupannya
hari ini aku sedang berulang tahun. Karena tradisi merayakan ulang tahun tidak
begitu mainstream, aku memang tidak terlalu memperhatikan kapan tanggal dan
bulan jatuhnya ulang tahun. Hari ini pun aku lupa. Aku baru teringat ketika ada
pemberitahuan dari laman facebook.
Orangtuaku juga
begitu. Malah mereka lebih ingat dengan penanggalan jawa yang menggunakan
perhitungan wuku. Misalnya aku lahir di hari Selasa Wage Pahang. Setiap jatuh
waktu tersebut, aku biasannya diingatkan untuk berpuasa. Dirumah pun bisanya juga
melakukan syukuran kecil.
Intinya
sebenarnya sama saja. Sama-sama menyambut hari jadi dengan penuh rasa syukur.
Bersyukur akan limpahan rahmat dari Sang Pemilik Cinta yang masih mengalir di
sepanjang episode kehidupan.
Ya, satu
persatu dari tahun ke tahun daun-daun usiaku berguguran dan usiaku menjadi
semakin bertambah. Aku selalu mempunyai harapan yang besar setiap kali usiaku
bertambah, yaitu mendapat “kado” kedewasaan dan kesempatan memperbaiki diri.
Dalam lirih aku juga berharap, semoga aku tidak lantas bosan dan menyerah untuk
terus belajar dan menjadi diri sendiri.
Dalam sebuah
hadis dikatakan bahwa sebaik baik manusia sebaik baik manusia adalah yang
memberi manfaat bagi orang lain. Maka, menjadi pribadi yang bermanfaat
sebenarnya adalah cita-cita dasar yang harus kutanamkan dalam diri baik-baik.
Sejatinya sikap tersebut memang sebuah fitrah dalam kehidupan manusia.
Dan untuk
segala ucapan yang menjadi doa untukku, aku sangat berterima kasih. Doa yang
baik pasti akan kembali lebih baik kepada yang mendoakan. Semoga kebaikan
selalu mengiringi langkah kita kapan pun dan dimana pun.
Melewati
masa 23 tahun bukanlah waktu yang singkat menurut saya. Detik, menit, jam,
hari, bulan dan tahun seolah terasa begitu cepat. Tiba-tiba kok sudah di tahun
yang ke-23 saja. Waktu yang seakan berjalan terasa cepat, apa mungkin karena
kehidupan yang kulewati ini terlalu indah hehe. Entahlah. Just skip it!
Dua-puluh-tiga.
Ya usiaku kini sudah 23. Kombinasi angka berurutan tersebut mendadak ribuan hal
kocar-kacir di pikiranku. Ternyata semakin bertambah usia, aku pun semakin getol
bertanya pada diri sendiri untuk memaknai banyak hal, tentang hidup itu
sendiri, tentang bahagia, tentang cinta, dll. Oh, harus seserius itukah?
Selamat dua
puluh tiga tahun dan selamat menjalankan petualangan kehidupan yang lebih
serius. Selalu yakin saja bahwa rencana-Nya, Insyaallah selalu lebih indah.
Pare, 06 Desember 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar