Bersama Sahabat Kopdar IV SPN di ITS Surabaya |
Kopdar selanjutnya komunitas Sahabat Pena Nusantara (SPN)
berlangsung pada hari Minggu, 21 Mei 2017 kemarin. Senang sekali tentunya saya
bisa hadir di kopdar keempat SPN. Ini adalah rejeki.
Ajang kopdar ini memang begitu saya tunggu-tunggu. Saya semakin
penasaran karena kopdar yang keempat SPN dihelat di kampus ITS Surabaya. Ya,
kampus bergengsi yang berada di Kota Pahlawan ini yang menjadi tuan rumahnya.
Pengalaman kopdar SPN ketiga di Ponpes Darul Istiqomah yang
pertama kali saya ikuti lalu juga menghadirkan buah candu untuk bisa bergabung
lagi di kodpar selanjutnya. Bagi saya kopdar ini salah satu yang istimewa
bersama SPN.
Bagaimana tidak, bermula dari komunikasi maya lewat grup WA itu
dapat terjalin hubungan persahabatan literasi yang terjalin erat dan terbina
hangat di kehidupan nyata. Ini sangat berkesan dan luar biasa sekali.
Kali ini, lokasi kopdar yang tidak dekat dari tempat tinggal,
saya memutuskan untuk bermalam sebelum menjelang acara. Sesuai dengan informasi
sebelumnya bahwa penginapan untuk peserta kopdar berlokasi di asrama haji
Sukolilo yang tidak jauh dari ITS. Saya pun memutuskan untuk menginap disana.
Saya yang semula janjian sama sepupu yang sedang sekolah di
Surabaya gagal. Ternyata waktu hari-H ia tidak diijinkan keluar dari asrama
kampus. Akhirnya saya berangkat sendiri. Jarak Kediri-Surabaya yang katanya
hanya 3-4 jam, saya tidak naik bus. Saya ingin naik motor saja.
Saya berangkat selepas Dhuhur, sekitar jam 12 lebih. Panas
perjalanan Kediri-Jombang tidak seberapa, saya nyaman-nyaman saja. Begitu
sampai di Mojokerto hingga Surabaya, perjalanan siang hari itu disambut udara
yang sangat panas.
Sungguh, berkendara di Kota Surabaya sangat rumit. Selain sangat
ramai, juga banyak cabang jalan yang membuat saya bingung karena belum pernah
melaluinya. Tulisan di papan penunjuk arah pun juga sangat asing bagi saya.
Tapi, Alhamdulillah berkat kesabaran saya menakhlukkan keramaian kota dan jalan
rumit Surabaya membuat saya lega ketika hampir lima jam saya berhasil sampai di
lokasi.
Asrama haji yang saya kira hanya untuk penginapan calon haji
saja, ternyata bisa untuk umum. Lucu juga menginap di asrama haji, serasa jadi
rombongan yang mau berangkat haji. Langsung, saya menuju kamar yang sudah
dipesan. Rupanya disana sudah ada Ibu Nyai dan putrinya (Ning Faila), Bu Hiday,
dan Bu Sita. Hati ini rasanya bersyukur sekali bisa berjumpa dengan mereka.
Tidak lama kemudian datang Ibu Rita dan Bu Atiqoh.
Malam harinya kami diajak ke kampus ITS untuk melihat lokasi
acara, tepatnya di gedung rektorat. Setelah sebelumnya kami makan malam
bersama. Pak Dr. Choirul Mahfud selaku pihak ITS menunjukkan lokasi acaranya.
Tempatnya bagus. Disana sudah ada beberapa meja bulat dan kursi berhias
selendang mengelilinginya.
Foto bersama di depan gedung rektorat UNS |
Namun, tempat tersebut ternyata belum sepenuhnya beres, masih
perlu perbaikan lagi. Ada yang mengangkat meja dan kursi dan ditata sedemikian
rupa, ada yang memasang banner dan LCD, mengarahkan jika ada yang kurang pas,
dan melengkapi kekurangan lainnya. Hal teknis semacam itu malam hari dipersiapkan
semaksimal mungkin agar esok harinya acara bisa berlangsung dengan sukses.
Menyiapkan ruang acara |
Dari kiri; Bu Lina, Bu Rita, Bu Sita, Bu Hiday, Bu Atiqoh, dan Aku |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar