Belum banyak bus yang parkir di pagi itu. Area parkir masih
lengang. Namun orang-orang di area makam Bung Karno telah menampakkan
aktivitasnya. Ratusan becak sudah berjajar rapi di pinggir jalan yang siap
sedia mengantar penumpang ke makam. Para penjual baju, pernak-penik,
buah-buahan, makanan, dll juga telah mendasarkan dagangannya dengan sangat
rapi. Para pengunjung juga saling berdatangan. Mereka datang bersama romobongan
atau keluarga.
Menyusuri trotoar jalan dari tempat parkir ke area makam
cukup melelahkan ternyata. Aku tidak mengira kalau lokasinya sejauh itu. Kalau
mengendarai sepeda motor lebih mudah, karena bisa diparkir di dekat bangunan
makamnya. Namun, kalau naik bus harus berjalan cukup jauh. Karena jalan bareng,
jadi lelah tidak terasa.
[Doc Pribadi] Pesan yang kutangkap dari patung ini adalah banyak-banyaklah membaca agar bisa menggenggam dunia, 😀 |
Berjalan sekitar 15 menit, akhirnya sampai juga. Patung Soekarno
yang sedang duduk memegang buku menyambut kedatangan kami. Ada bangunan megah di
sebelah kiri dan kanan, yaitu museum dan perpustakaan. Aku dan teman-teman
memutuskan ke makam terlebih dahulu. Menuju pintu masuk komplek makam, ada
kolam ikan yang cukup luas berada di tengah-tengah dan tiang-tiang yang
menjulang tinggi menambah keindahan tempat ini. Kuliat dan kuperhatikan di
tembok kanan kiri terdapat pahatan relief yang menggambarkan diorama sepak
terjang Soekarno sebelum dan sesudah proklamasi.
Sesi curhat setelah kelas berakhir |
Setelah itu kami masuk dan mengambil posisi duduk bersila.
Salah seorang teman memimpin berdoa. Tidak lama kami disini, karena harus
bergiliran dengan rombongan yang lain. Aka nada seorang petugas berseragam dan
memakai songkok hitam ala Soekarno yang bertugas mengarahkan para pengunjung.
Selama memasuki area makam tersebut, kita harus benar-benar mentaati aturannya
jika tidak ingin langsung ditegur petugas menggunakan speaker.
Sebelum keluar, kami memanfaatkan untuk
berkunjung ke museum dan perpustakaan. Sudah banyak sekali pengunjung di sini.
Jika membawa tas, maka haus menitipkan tas terlebih dahulu. Sesaat memasuki
Museum, diminta untuk mengisi buku tamu dulu. Masuk kesini tidak perlu bayar
alias Gratis. Lalu segeralah untuk eskplorasi di dalamnya. AKu sangat
menikmatinya. Di Museum ini kita akan mendapatkan informasi lengkap
tentang sosok Soekarno dan perjalanan hidupnya. Sungguh menarik menikmati
peninggalan-peninggalan yang ada di sana termasuk foto-foto kuno yang seakan-akan
membawa kita ke masa lalu. Kami juga bersinggah di perpustakaan sebentar. Tidak
masuk ke tempat koleksi buku yang ada di lantai. Aku sempatkan untuk duduk
beristirahat sembari membaca Koran yang tersedia di lantai satu.
Selasai sudah. Kami pun meninggalkan makam.
Untuk keluar, kamu lewat jalur yang berbeda dengan arah masuk. Menyusuri jalan
kecil. Lalu, pengunjung dimanjakan dengan berbagai souvenir khas Blitar di
kios-kios yang berjajar sepanjang jalan keluar dari kompleks makam yang dibuat
melingkar-lingkar, layaknya pintu keluar cadi Borobudur. Cukup jauh juga
ternyata.
Kembalinya, tidak ada dari kami yang naik
becak, meskipun banyak tukang becak yang dengan nada memaksa agar kami naik.
Semuanya jalan kaki.
Ini adalah kali pertama aku berkunjung ke
makam Bung Karno dan sungguh sangat mengesankan. Namun, aku cukup menyesal
karena aku tidak mengabadikan foto diri disana. AKu hanya mengambil gambar
bangunannya saja. Aku akan kesana yang kedua kalinya dan mengabadikan foto diri.