TOLONG, DENGARKAN JERITAN PILUKU!
Oleh: Eka Sutarmi
Aku layaknya kau yang punya perasaan
Aku bisa sedih merintih bahkan bergembira ria
Jangan anggap aku adalah makhluk mati yang tak punya
perasaan
Layaknya kau, aku juga makhluk yang Tuhan ciptakan untuk
hidup mengisi semesta
Aku layaknya kau yang senantiasa sibuk dengan segala aturan
yang harus kujalani
Selain berotasi, aku punya tugas untuk berevolusi, tawaf
bersama matahari dan planet lainya
Aku juga berperan dalam pergantiang siang dan malam
Atas kuasa Tuhan, semua itu aku lakukan
Beryukurlah kau atas semuanya
Itulah aku … bumi dan kau … manusia, kita musti saling
menjaga
Sejatinya kita adalah sahabat
Aku hanya bisa bersabar dan pasrah ketika kau melawanku,
merusak bahkan membenciku
Aku sudah berusaha untuk bersahabat denganmu, santun padamu
Sudah seharusnya kan kalau kamu juga harus bersahabat dan
santun padaku?
Percuma saja sebenarnya jika kamu berupaya melawanku dan menghardikku
Karena suatu saat pasti kamu akan kalah … itu sudah pasti
Maka agar kamu bisa selamat, hidup damai, jagalah baik-baik
diriku
Peluklah aku seperti saat engkau memeluk kekasihmu
Kenali aku seperti engkau mengenali keluargamu
Aku adalah bagian dari hidupmu
Ketika aku bersandung sedih, kecewa, merintih, dan menangis
Engkau harus tahu apa yang seharusnya kau lakukan untukku
Jangan biarkan aku terlalu lama memendam jeritan pilu ini
Maukah engkau berdamai denganku?
Aku telah berusaha menjadi surga dunia bagi kehidupanmu
Banyak pesona, kenikmatan, dan keindahan yang bisa kau
temukan
Sekali lagi, maukah kau berdamai denganku?
Andai kau mau …
Aku berjanji akan kupersembahkan kedamaian dan kemakmuran
untuk kehidupanmu
Pare, 09/01/2017
*Puisi diatas ditulis saat ada event cipta puisi bertema "Bumi" yang diselenggarakan oleh FAM Indonesia
Mantap...
BalasHapus