Segelas Teh |
Segelas teh
hangat tiba-tiba disajikan begitu saja ketika kami mampir di warungnya untuk
makan malam. Kami tidak memesannya. Sengaja tidak memesan minum karena sudah
membawa sebotol air minum dari rumah. Apa segelas teh hangat ini disajikan
secara cuma-cuma ya? Begitu pikirku.
Awalnya aku
tidak ingin minum teh itu. Namun setelah makanan sudah hampir habis, aku ingin
mencoba meminumnya. Busyett..segelas teh hangat itu tidak berasa manis.
Aku mencoba
menenggak yang kedua kalinya. Apa mungkin aku yang tidak peka dengan rasa
segelas teh ini. Akhirnya rasanya jadi hambar. Tapi tetap saja, tidak ada rasa
manis-manisnya sama sekali. Aku pun meminumnya sambil nyengir-nyengir.
Aku berbisik
dengan temanku. "Mbak, coba sampean rasakan tehnya, punyamu manis
ga?"
Segelas teh
temanku masih belum diminum, lalu aku memintanya untuk minum tehnya.
"Iya
bener, Ibuknya lupa ngasih gula." Kata temanku.
Tanpa pikir
panjang akupun langsung menghampiri ibuknya sambil membawa dua gelas teh itu.
"Bu maaf, boleh minta tambah gula, ngomong-ngomong tehnya kurang
manis?" Kataku sambil senyum kecut, menahan sedikit malu.
Sambil
menuangkan gula di dua gelas teh manis yang kusodorkan padanya, Dengan logat
khas sundanya si Ibu menjawab "Ini mah memang bukan teh manis, Teh."
Lalu ia
bertanya rumah asal kami. Kami bilang dari Jawa Timur. Akhirnya ia memaklumi
atas ketidakpahaman ini.
Bagi
Sundanese teh tawar memang menjadi minuman yang umum. Kalau kemarin tentang
lalapan, kini berganti dengan balada segelas teh. Segelas teh tawar hangat
menjadi sebuah tradisi untuk melengkapi menu makan mereka. Bahkan akan
disajikan secara cuma-cuma. Salah satunya aku menjumpainya di warung makan
tersebut.
Memang kalau
dilihat dari khasiatnya jauh lebih bagus teh tawar dari pada teh manis. Namun,
karena lagi-lagi belum terbiasa, setiap selepas menenggaknya harus
nyengir-nyengir dulu 😁.
Kata
kuncinya, bagi Sundanese kata "teh" adalah untuk teh tanpa gula yang
disajikan dengan air hangat. Kalau mau teh yang bergula, harus mengatakan
lengkap "teh manis", baru akan dibuatkan segelas teh berasa manis.
Kalau mau teh manis segar berarti harus mengatakan "es teh manis".
Begitulah
ceritaku tentang "Balada Segelas Teh" ini.
Brebes, 12
Maret 2017
iya, sama dg pengalamanku duluuu sekali pas pertama kali ke Jakarta
BalasHapus