Senin, 29 Februari 2016

Nasi Ketan Thailand, Yummy ...



Selama di Thailand, saya sering makan Nasi Ketan (Bahasa inggris sticky rice; Bahasa Thai khao niao), biasannya dijadikan menu sarapan saat hari libur tiba, pada hari Sabtu atau Minggu. Ketika hari aktif sekolah, menu makan pagi yang disediakan biasannya selain Nasi Ketan, lebih sering yang berkuah. 

Di kantin sekolah sudah ada penjual yang menjajakan Menu Nasi Ketan, khususnya untuk makan pagi, sehingga jika ingin menyantap Nasi Ketan untuk sarapan, tentunya harus bayar. He he, saya kan lebih pilih yang gratisan. Penjaja Nasi Ketan tersebut sangat ramai dikerumuni oleh para siswa. Banyak dari mereka yang memilih menu ini untuk makan pagi. Selain harganya yang murah dan praktis, juga lebih cepat merasa kenyang ketika makan Nasi Ketan. Nasi Ketan disekolah selalu habis ketika pagi hari, sehingga ketika ingin membeli di siang hari sudah tidak tersisa lagi.

Di rumah, yang sering mengolah beras ketan adalah Simbah. Dulu, Simbah sering membuat olahan bahan dasar beras ketan, yaitu rengginang. Biasanya Simbah membuat rengginang tersebut untuk dibawa ke rumah saudara atau tentangga yang punya gawe, seperti pernikahan, khitanan, dll. Rengginang di kalangan orang desa begitu popular untuk jajanan di acara semacam itu. Sekarang Simbah sudah tidak lagi membuat rengginang, kalau perlu lebih memilih membeli di pasar atau warung terdekat.

Selain rengginang, ia juga sering mengolah beras ketan menjadi nasi ketan matang yang dimasak dengan santan dan dibumbui garam, biasa disebutnya Jadah. Selain itu juga sebagai bahan dasar membuat gethuk, nasi ketan di campur dengan singkong kukus, lalu ditumbuh dengan campuran parutan kelapa hingga halus (lebih sering menggunakan ketan merah).  Bubur ketan dengan campuran kacang hijau juga tidak kalah lezatnya.

Berbicara tentang Nasi Ketan, begitulah keluarga dirumah biasa mengolahnya, tapi hanya pada waktu-waktu tertentu saja. Berbeda dengan di Thailand  … Meskipun saya lebih sering makan Nasi Ketan saat hari libur saja, yang kebetulan menunya Nasi Ketan, tapi menu tersebut menjadi menu pilihan banyak orang di Thailand, terutama waktu sarapan. Sebagai buktinya, saya melihat para penjaja Nasi Ketan di sekolah yang selalu berjubel waktu sarapan tiba. Selain di sekolah, penjaja Nasi Ketan sering saya jumpai di pasar, di stasiun, dll.

Entah kenapa, saya juga suka dengan menu yang satu ini. Setiap Hari Libur tiba, menu Nasi Ketan selau kunantikan. Biasannya Nasi Ketan disajikan dengan ayam goreng gurih, lalu ditaburi dengan Bawang Merah goreng diatasnya. Nasi ketan rasannya tawar, tidak diberi campuran ketika memasaknya dan memakai beras ketan putih. Rasannya gurih, kenyal, dan sedikit ulet. Jika dirumah, karena olahan ayam tidak biasa, he he, sepertinya cukup dengan tempe atau tahu goreng saja sudah mantab. Makan Nasi Ketan yang terakhir, yaitu Hari Minggu kemarin. Kunantikan menu Nasi Ketan yang selanjutnya ^__^.

Menu makan pagi berupa Nasi Ketan pada Hari Minggu


Thailand, 29-02-2016

ANUGERAH, KEBAHAGIAAN, DAN HARAPAN

Perasaan bahagia bercampur kaget saat mengetahui bahwa kehamilanku yang sudah memasuki usia 8 minggu. Sedikit ada rasa tidak percaya karena ...