Selama di Thailand, saya sering makan Nasi
Ketan (Bahasa inggris sticky rice;
Bahasa Thai khao niao), biasannya
dijadikan menu sarapan saat hari libur tiba, pada hari Sabtu atau Minggu.
Ketika hari aktif sekolah, menu makan pagi yang disediakan biasannya selain
Nasi Ketan, lebih sering yang berkuah.
Di kantin sekolah sudah ada penjual
yang menjajakan Menu Nasi Ketan, khususnya untuk makan pagi, sehingga jika
ingin menyantap Nasi Ketan untuk sarapan, tentunya harus bayar. He he, saya kan lebih pilih yang
gratisan. Penjaja Nasi Ketan tersebut sangat ramai dikerumuni oleh para siswa.
Banyak dari mereka yang memilih menu ini untuk makan pagi. Selain harganya yang
murah dan praktis, juga lebih cepat merasa kenyang ketika makan Nasi Ketan.
Nasi Ketan disekolah selalu habis ketika pagi hari, sehingga ketika ingin
membeli di siang hari sudah tidak tersisa lagi.
Di rumah, yang sering mengolah beras
ketan adalah Simbah. Dulu, Simbah sering membuat olahan bahan dasar beras
ketan, yaitu rengginang. Biasanya Simbah membuat rengginang tersebut untuk
dibawa ke rumah saudara atau tentangga yang punya gawe, seperti pernikahan,
khitanan, dll. Rengginang di kalangan orang desa begitu popular untuk jajanan
di acara semacam itu. Sekarang Simbah sudah tidak lagi membuat
rengginang, kalau perlu lebih memilih membeli di pasar atau warung terdekat.
Selain rengginang, ia juga sering
mengolah beras ketan menjadi nasi ketan matang yang dimasak dengan santan dan
dibumbui garam, biasa disebutnya Jadah.
Selain itu juga sebagai bahan dasar membuat gethuk, nasi ketan di campur dengan
singkong kukus, lalu ditumbuh dengan campuran parutan kelapa hingga halus
(lebih sering menggunakan ketan merah). Bubur
ketan dengan campuran kacang hijau juga tidak kalah lezatnya.
Berbicara tentang Nasi Ketan, begitulah
keluarga dirumah biasa mengolahnya, tapi hanya pada waktu-waktu tertentu saja.
Berbeda dengan di Thailand … Meskipun
saya lebih sering makan Nasi Ketan saat hari libur saja, yang kebetulan menunya
Nasi Ketan, tapi menu tersebut menjadi menu pilihan banyak orang di Thailand,
terutama waktu sarapan. Sebagai buktinya, saya melihat para penjaja Nasi Ketan
di sekolah yang selalu berjubel waktu sarapan tiba. Selain di sekolah, penjaja
Nasi Ketan sering saya jumpai di pasar, di stasiun, dll.
Entah kenapa, saya juga suka dengan
menu yang satu ini. Setiap Hari Libur tiba, menu Nasi Ketan selau kunantikan. Biasannya
Nasi Ketan disajikan dengan ayam goreng gurih, lalu ditaburi dengan Bawang Merah
goreng diatasnya. Nasi ketan rasannya tawar, tidak diberi campuran ketika
memasaknya dan memakai beras ketan putih. Rasannya gurih, kenyal, dan sedikit
ulet. Jika dirumah, karena olahan ayam
tidak biasa, he he, sepertinya cukup
dengan tempe atau tahu goreng saja sudah mantab. Makan Nasi Ketan yang
terakhir, yaitu Hari Minggu kemarin. Kunantikan menu Nasi Ketan yang
selanjutnya ^__^.
Menu makan pagi berupa Nasi Ketan pada Hari Minggu |
Thailand, 29-02-2016